HALOJABAR.COM- Belajar adalah hal yang diwajibkan dalam Islam, dan dalam belajar murid memerlukan guru, ustadz, atau kiai – Dalam interaksi antara murid dan guru ada adab yang perlu diperhatikan seorang murid.
Imam al-Ghazali memberikan nasihat dalam risalahnya yang berjudul al-Adab fid Din, terkait adab murid kepada guru. Berikut antara lain dikutip dari laman NU Online:
10 Adab Murid Terhadap Guru:
1. Murid mendahului memberi salam
Adab murid terhadap guru, seorang murid mendahului beruluk salam kepada guru. Ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam pada yang besar.
2. Tidak banyak bicara di depan guru
Imam al-Ghazali memberi nasihat agar seorang murid hendaknya tidak banyak bicara di depan guru. Banyak berbicara bisa berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya.
Jika hal ini dilakukan di depan guru, bisa menimbulkan kesan seolah-seolah murid lebih tahu daripada gurunya. Hal ini tidak baik dilakukan kecuali atas perintah guru.
3. Berdiri ketika guru berdiri
Jika guru berdiri, seorang murid sebaiknya lekas berdiri juga. Ini bukan hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk, murid sebaiknya duduk.
4. Tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.”
Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu.
5. Tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru di dalam majelis atau kelas
Adab terhadap guru dalam majlis ta’lim atau kegiatan belajar mengajar di kelas, murid hendaknya bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum jelas.
Hal ini tentu lebih baik daripada bertanya kepada teman di sebelahnya. Lebih memilih bertanya kepada teman dan bukannya langsung kepada guru bisa membuat perasaan guru kurang nyaman.
6. Tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru
Guru tidak sama dengan teman, karenanya tidak bisa disetarakan dengan teman. Murid harus memosisikan guru lebih tinggi dari teman sendiri sehingga ketika berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau bersenyum yang berlebihan.
7. Tidak menunjukkan perbedaan pendapat dengan guru secara terang-terangan
Bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini memang terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak. Lebih baik murid meminta komentar sang guru tentang pendapatnya yang berbeda.
Cara ini lebih sopan daripada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman.
8. Tidak menarik pakaian guru ketika berdiri
Adab lainnya seorang murid terhadap guru, saat guru hendak berdiri dari posisi duduk mungkin membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah agak lemah. Dalam keadaan seperti ini, murid jangan sekali-kali menarik baju guru dalam rangka memberikan bantuan tenaga.
Ia bisa berjongkok untuk menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri; atau sesuai arahan guru.
9. Tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah
Jika ada suatu hal yang ingin ditanyakan kepada guru, terlebih jika itu menyangkut pribadi guru, tanyakan masalah itu ketika telah sampai di rumah. Tentu saja ini berlaku terutama kalau perjalanan dengan menaiki kendaraan umum.
10. Tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah
Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik, misalnya. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat untuk memulihkan stamina.
Demikian 10 adab murid terhadap guru sebagaimana yang dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali. (*)