HALOJABAR.COM – Banyak orang yang memegang sebuah filosofi untuk menjadikan landasan hidupnya, salah satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya memegang teguh filosofi Jawa untuk menjadikan landasan hidupnya.
Filosofi Jawa ini, Jokowi terapkan dalam segala aspek, baik kehidupan sehari-hari, bahkan saat memerintah Indonesia.
Baca Juga: 5 Mitos Burung Perkutut yang Dipercayai Masyarakat Jawa
Hal itu Jokowi ungkapkan saat wawancara dengan TV swasta nasional beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan di akun resmi Twitternya pada Sabtu 25 Mei 2019 lalu, Jokowi mengatakan ada tiga filosofi Jawa yang sangat melekat dalam kehidupannya.
Ketiga filosofi Jawa tersebut adalah lamun siro sekti ojo mateni, lamun siro banter ojo ndhisiki, lamun siro pinter ojo minteri.
Baca Juga: Nilai 3 Filosofi Jawa Sirna Dalane Pati Nur Sifat Luber Tanpo Kebek yang Sarat Makna
Jokowi menjelaskan makna dan arti dari tiga filosofi tersebut satu-persatu.
1. Lamun Siro Sekti, Ojo Mateni
Lamun siro sekti, ojo mateni yang berarti meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.
2. Lamun Siro Banter, Ojo Ndisiki
Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.
3. Lamun Siro Pinter, Ojo Minteri
“Dan ketiga adalah Lamun siro pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar,” kata Jokowi.
Baca Juga: Mengenal Rajah Kalacakra, Ilmu dari Ajian Walisongo Sunan Kudus yang Dipercayai Masyarakat Jawa
Meski terlihat sederhana, tiga filosofi Jawa yang disampaikan Jokowi bermakna tinggi dan sulit untuk dijalani.
Jokowi saat ini sudah menjalankan ketiga filosofi Jawa tersebut dalam kepemimpinan dan kehidupan yang dijalankan selama ini.***
