HALOJABAR.COM – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia beberapa tahun terakhir jumlahnya melonjak tinggi. Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, menyebutkan bahwa ada 64 juta pelaku UMKM yang beroperasi.
Meski banyak pelaku UMKM yang sukses, atau berhasil mengembangkan usahanya. Tetap saja terdapat berbagai kendala yang sering terjadi, khususnya bagi para pelaku UMKM pemula.
Berikut Beberapa Kendala yang Sering Dihadapi Para Pelaku UMKM
1. Kurang Memahami Strategi Pemasaran Online
Setiap usaha tentu ingin menjangkau pasar semaksimal mungkin, sehingga masalah pemasaran berulang kali disuarakan.
Cara pemasaran online terbilang masih menjadi tantangan UMKM saat ini. Pelaku UMKM di berbagai pelosok Indonesia mayoritas didominasi oleh generasi X, yang sebagian besar masih minim pengetahuan kemampuan beradaptasi terhadap internet serta perkembangan teknologi.
Lalu, beberapa pelaku UMKM telah menempatkan produknya secara online melalui media sosial dan situs marketplace, namun prakteknya terbilang masih kurang maksimal.
2. Inovasi produk yang kurang Kreatif
Banyaknya UMKM yang ada di Indonesia semakin membuat persaingan semakin ketat. Inilah mengapa setiap pelaku usaha dituntut untuk bisa menciptakan inovasi produk yang unik dan berbeda.
Sebab, jika barang-barang yang dibuat memiliki ciri khas tersendiri dan fungsi yang dibutuhkan, maka bukan tidak mungkin jika produk tersebut akan menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat.
3. Minimnya Modal untuk Mengembangkan Usaha
Permasalahan minimnya modal senada dengan pernyataan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengatakan sebanyak 70 persen UMKM di Indonesia masih belum mendapatkan akses pembiayaan.
Hal ini menyebabkan para pelaku UMKM terpaksa meminjam sejumlah modal dari Lembaga keuangan mikro, walaupun hal tersebut diiringi dengan risiko dan beban yang cukup besar.
4. Sulitnya Pendistribusian Barang
Masalah yang kompleks bagi pelaku UMKM adalah kurangnya efisiensi serta channel untuk distribusi barang.
