HALOJABAR.COM – Grup Paduan Suara Batavia Madrigal Singers jadi satu-satunya perwakilan Indonesia untuk berangkat ke Istanbul, Turki dalam acara mengisi World Symposium Choral Music (WCSM) 2023.
Paduan suara yang sudah berdiri sejak 1996 ini akan tampil bersama grup paduan suara dari negara lain yaitu, Gabon, Swedia, Kanada, Taipei, Spanyol, Puerto Riko, dan Amerika Serikat.
Untuk dapat lolos dan akhirnya tampil di WCSM, Batavia Madrigal Singers diminta untuk melampirkan sebuah proposal.
Tema WCSM tahun ini adalah ‘Changing Horison’. Oleh karenanya, nilai yang akan dibawa oleh Batavia Madrigal Singers ini adalah keberagaman Indonesia, mulai dari agama, keindahan alam, dan ciri khas orang Indonesia yang suka tertawa disegala situasi.
“Apa yang menjadi perbedaan Indonesia dengan negara lain? Jadi pas saya nyertain proposal, saya dan teman2 berembuk. Kami berpikir bahwa kita adalah negara yang sangat religius,” ujar Avip Priatna, pendiri Batavia Madrigal Singers sekaligus konduktor grup Paduan Suara tersebut.
Sebagai lambang dari orang Indonesia yang religius, Avip memasukan lagu Gayatri, Ave Maria, Petrus, Di Ambang Batas, De Profundis, dan He Vuelto Al Mar. “Ave Maria itu mewakili agama nasrani, Di Ambang Batas diambil dari surat Al-Quran,” jelas Avip.
Sedangkan representasi untuk mewakili keindahan alam Indonesia dilantunkan lewat lagu Bungong Jeumpa yang punya makna bahwa Indonesia seindah bunga cempaka. Lalu, diikuti dengan penggambaran ciri khas orang Indonesia yang hobi tertawa, ramah, dan murah senyum yang dilantunkan melalui lagu I Love You/What a Wonderful World, Harukaze, dan Pal So Seong.
Kemudian, untuk melambangkan kegigihan bangsa Indonesia untuk terus maju, Batavia Madrigal Singers akan menggambarkannya lewat lagu “Hentakan Jiwa”.
