Ini Jadinya Jika Terlalu Lama Duduk, Bakal Mempengaruhi Postur Tubuh

ilustrasi duduk / StartupStockPhotos / PIXABAY

HALOJABAR.COM – Kebiasaan lama duduk saat memainkan perangkat gadget bisa berakibat buruh bagi pembentukan tubuh seseorang.

Duduk terlalu lama bisa berdampak pada terganggunya sistem metabolisme tubuh. Bahkan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit berat. Namun, banyak orang yang tidak berpikir mengenai dampak duduk terlalu lama.

Seorang profesor aktivitas fisik dan kesehatan di Universitas Swansea, Inggris, Kelly Mackintosh mengungkapkan masalah yang bisa disebabkan dari terlalu sering duduk dibagi menjadi dua kategori besar, masalah postural dan kardio metabolik.

“Saya bisa berlari selama satu jam dengan anjing setiap pagi dan memenuhi pedoman pemerintah untuk aktivitas fisik, tetapi kemudian duduk atau melakukan aktivitas menetap selama sisa hari itu berarti saya akan digolongkan sebagai tidak banyak bergerak,” kata Mackintosh dilansir di laman The Guardian sebagaimana diterbitkan ulang oleh Antara News.

Dalam hal masalah postural dan nyeri, duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan otot dan tendon menjadi kaku, menyebabkan sindrom nyeri patellofemoral, yaitu kondisi ketika tulang rawan di bawah tempurung lutut rusak yang juga dikenal sebagai “lutut pelari”, dan juga dapat menyebabkan nyeri punggung bawah.

Satu studi baru-baru ini menemukan hubungan antara duduk lama dan masalah ekstensi pinggul, yang dapat menyebabkan bentuk nyeri muskuloskeletal lainnya. Duduk di tempat kerja jangka panjang juga dikaitkan dengan nyeri leher.

Untuk dapat mengurangi kekakuan otot atau nyeri punggung sampai batas tertentu, Mackintosh menyarankan untuk dapat melakukan peregangan seperti lunge atau squat yang lambat dan terkontrol, atau hanya duduk dalam posisi yang lebih ramah sendi.

Selain itu, duduk terlalu lama dikatakan membuat tubuh dalam keadaan siaga. Ketika Anda melakukannya cukup lama, metabolisme akan melambat, sirkulasi menyempit dan kemampuan untuk menangani glukosa terganggu. Hal itu secara efektif mematikan beberapa otot terbesar tubuh, dengan hasil yang berkisar dari peningkatan ukuran pinggang hingga risiko diabetes.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News