Kasus Perkosaan 12 Santriwati di Bandung, Jokowi Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Jokowi Ungkap Alasan Tambah Libur Cuti Bersama Idul Adha
Presiden Joko Widodo (Foto: BPMI Setpres)

HALOJABAR.com – BANDUNG– Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus menyoroti kasus pemerkosaan 12 santriwati yang dilakukan oknum guru sekaligus pimpinan pondok pesantren di Kota Bandung, Herry Wirawan.

Jokowi meminta pelaku dihukum seberat-beratnya, Selain itu, Jokowi juga meminta agar para korban mendapat perhatian khusus.

Hal itu diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam jumpa pers usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) penanganan kasus Herry Wirawan di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat di Jalan Naripan, Kota Bandung, Selasa (13/12/2021).

“Bapak Presiden memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini,” tegas Gusti Ayu.

Menurut Gusti Ayu, Presiden Jokowi memberikan arahan, agar pemerintah hadir di tengah-tengah kasus ini untuk mengawal penegakkan hukum terhadap terdakwa dan pendampingan terhadap para korban kebiadaban Herry Wirawan.

Gusti Ayu kembali menegaskan bahwa Presiden Jokowi memberikan perhatian yang sangat serius dalam kasus ini. Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi pun meminta pihaknya mengawal penegakkan hukum Herry Wirawan yang kini sudah berstatus terdakwa, agar terdakwa dihukum seberat-beratnya.

“Yang pasti kami tegaskan kepada semua, Bapak Presiden memberikan perhatian yang sangat serius dalam kasus ini untuk kita mengawal, baik dalam penegakan hukum tergadap terdakwa, penegakkan hukum yang seberat-beratnya karena ini sudah kejahatan yang luar biasa,” tegasnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Gusti Ayu pun meminta media massa, termasuk masyarakat luas untuk menyikapi kasus ini dengan bijaksana. Artinya, kata Gusti Ayu, ada kode etik yang harus disikapi, salah satunya tidak membuka identitas korban, agar korban tidak kembali mengalami trauma.

“Selama ini korban sudah mulai pulih dari tekanan psikis yang mereka alami, mereka sudah mulai sekolah. Dengan viralnya kasus ini, ada beberapa korban yang mengalami trauma kembali. Kami mohon dukungannya dari semua, dari teman-teman media untuk bisa mengawal dan menentukan yang terbaik kepada korban,” tuturnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News