Kisah Singkat Cut Nyak Dien, Ikut Melawan Belanda di Aceh Hingga Diasingkan ke Sumedang

Pahlawan Nasional, Cut Nyak Dien (gramedia)

HALOJABAR.COM- Cut Nyak Dien dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional wanita Indonesia.  Ia lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh pada tahun 1848.

Cut Nyak Dien lahir dari seorang ibu yang diketahui sebagai seorang Ratu uleebalang Lampagar, sedangkan sang ayah bernama Teuku Nanta Setia seorang uleebalang VI Mukim.

Selain dari kalangan bangsawan, Cut Nyak Dien juga merupakan sosok perempuan yang sangat taat agama.

Sejak kecil, Cut Nyak Dien terkenal sebagai seorang gadis yang cantik dan rupawan. Banyak kaum lelaki yang kagum akan kecantikannya.  Ia diketahui baru menikah saat usia 12 tahun.

Suami pertama Cut Nyak Dien gugur dalam peperangan menghadapi Belanda, setelah itu ia kembali menikah dengan Teuku Umar pada tahun 1880.

Cut Nyak Dien dengan semangatnya ikut serta berjuang melawan Belanda pada tanggal 26 Maret 1873. Ia beserta suami dan para pejuang Aceh lainnya semakin gencar melakukan serangan terhadap pasukan Belanda.

Teuku Umar diketahui gugur dalam pertempuran tersebut, dan Cut Nyak Dien berhasil ditangkap Belanda karena agresifitas serangan pasukannya.

Selanjutnya oleh Belanda Cut Nyak Dien di asingkan ke daerah Sumedang. Disanalah mejadi tempat terakhir Sang Pejuang Wanita Indonesia ini. Ia wafat di Sumedang pada 6 November 1908. Sementara makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada tahun 1959.

Penutup, Cut Nyak Dien, oleh Presiden Soekarno melalui SK Presiden RI No.106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964 dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. ***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News