Kopi Ekselsa asal Sumedang Curi Perhatian Dunia Internasional di Ajang World Brewers Cup 2024

kopi ekselsa sumedang
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin saat bertemu brewer Ryan Wibawa yang memperkenalkan kopi ekselsa Sumedang kepada dunia internasional di Gedung Sate Bandung, Kamis 16 Mei 2024. (Humas Jabar)

Ryan Wibawa menceritakan pengalamannya selama ikut kompetisi, bahwa ternyata dunia internasional masih banyak yang belum mengetahui jenis kopi ekselsa.

“Kopi ekselsa ini tidak hanya baru untuk kita, kemarin saat di Chicago banyak teman – teman kopi (brewer) negara lain belum pernah mencoba, jadi cukup menaik sebenarnya,” cetus Ryan.

“Ini bisa jadi satu diversity (keragaman) kopi itu sendiri, tapi berasal dari Jabar,” tambahnya.

Ia menjelaskan, kopi ekselsa memiliki karakteristik tersendiri, yakni aroma khas buah – buahan, cokelat dan rempah dengan rasa dominan yang manis tetapi bukan manis dengan gula.

“Kopi ekselsa ini punya karakteristik rasa yang dominan manis seperti sugarcane (tebu) kalau saya bilang, dan ekselsa ini bisa men- support kopi lainnya. Saya coba di kompetisi tersebut,” jelas Ryan.

BACA JUGA: Golkar dan Demokrat Jabar Berpeluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju di Pilkada 2024

Saat kompetisi, Ryan mencoba menggabungkan kopi ekselsa dengan kopi dari Panama dan Kolombia.

“Saya coba gabungkan tiga kopi berbeda dan menyampaikan pesan spirit negara yakni Bhineka Tunggal Ika. Tiga kopi itu disatukan dengan experience yang berbeda,” ucapnya.

Merespons tawaran Penjabat Gubernur, Ryan siap berkolaborasi dalam upaya memperkenalkan kopi ekselsa kepada khalayak secara lebih luas lagi.

“Harapannya tentu apa yang saya capai kemarin di Chicago bisa memberikan dampak yang positif tidak hanya saya sendiri tapi juga untuk teman – teman semua di Jabar,” katanya.

Ada Juga di Cililin dan Kuningan

Pengolah kopi ekselsa Rey menjelaskan, kopi ekselsa bisa diklasifikasikan sebagai jenis liberoid atau liberika.

“Jenis kopi ekselsa di Jabar itu peninggalan dari Belanda, jadi pohonya tinggi besar, dengan karakter berbeda dari arabika dan robusta yang hanya bertahan 15 tahun lalu ditanam ulang,” kata Rey.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News