Mengenal Istilah Flexing, Pamer Harta ala Sultan! Bagaiaman Cara Menyikapinya?

Mengenal Istilah Flexing, Pamer Harta ala Sultan! Bagaiaman Cara Menyikapinya?
Pixabay

HALOJABAR.COM-Ini dia istilah flexing yang kerap disebut sebagai perbuatan pamer harta ala sultan yang ini marak di media sosial.

Bagaimana cara menyikapi flexing? Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika berhadapan dengan orang yang pamer harta.

Orang-orang begitu senang terhadap sesuatu yang membuat mereka bangga. Mereka semua begitu narsistik, membuat konten-konten di dunia maa dengan tagline ” Wah murah bengets” semua hati terguncang, mengapa sampai bisa begitu?

Dalam beberapa tahun terakhir, flexing culture adalah salah satu fenomena yang cukup marak terjadi di tengah masyarakat.

Singkatnya, flexing adalah tindakan di mana seseorang gemar memamerkan sesuatu.

Hal ini biasanya menjadi kesalahan orang kaya baru dengan cara menghambur-hamburkan uang untuk menunjukkan kekayaannya.

Fenomena flexing tersebut tentu kurang baik dan bisa memberikan dampak negatif. Lalu, bagaimanakah cara menghindarinya?

Yuk temukan jawabannya di artikel berikut! Ruang meNyala telah merangkum seputar apa itu flexing culture, penyebab, dampak, hingga tips menyikapinya.

Apa itu Flexing Culture?
Berdasarkan sejarah, ternyata budaya flexing sendiri bukanlah sesuatu yang baru dikenal di kalangan masyarakat.

Nyatanya, kata flexing telah digunakan dalam buku berjudul The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of Institution pada tahun 1899.

Lantas, apa itu flexing culture?

Secara sederhana, fenomena flexing culture artinya adalah budaya memamerkan barang mewah untuk mendapatkan pengakuan atau validasi bahwa orang tersebut mampu.

Contoh flexing dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti memamerkan barang branded di media sosial.

Penyebab Timbulnya Fenomena Flexing
Perlu diketahui bahwa sebenarnya ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang melakukan flexing. Beberapa di antaranya seperti:

1. Tekanan Sosial
Penyebab pertama kebiasaan flexing dari sisi eksternal adalah karena tekanan sosial.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News