“bjb

Nasib Artefak Koleksi Museum Nasional Pascakebakaran Gedung A, Polisi Lakukan Pemeriksaan

Ilustrasi: Petugas pemadam memadamkan api yang berkobar. (12019/Pixabay)
Ilustrasi: Petugas pemadam memadamkan api yang berkobar. (12019/Pixabay)

HALOJABAR.COM – Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya segera melakukan pemeriksaan terhadap artefak koleksi Museum Nasional yang terbakar pada Sabtu 16 September 2023.

Gedung A Museum Nasional atau biasa dikenal dengan Museum Gajah ini terbakar hebat. Hingga kini, polisi masih belum memastikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Pengelola Museum Nasional Indonesia berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pemeriksaan koleksi sehingga Museum Nasional belum dibuka

“Kita menunggu juga, kalau belum selesai kita belum berani membuka, karena kita pengamanan koleksi jauh lebih penting dan diutamakan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra dikutip dari Antara News, Senin 18 September 2023.

Ia mengatakan bahwa Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya sudah membentuk tim untuk memeriksa dan mengidentifikasi koleksi museum di ruangan-ruangan yang terdampak kebakaran.

Menurut dia, Gedung A Museum Nasional Indonesia terdiri atas 21 ruangan dan enam ruangan di antaranya terdampak kebakaran.

“Kami sementara membentuk tim untuk identifikasi koleksi yang sedang terdampak itu ada enam ruangan, yang kemudian ada prasejarah, tapi itu sebagian adalah replika. Tapi tentu kalau pastinya kita sedang menunggu, karena masuknya sedang menunggu keputusan dari Puslabfor,” katanya.

Mahendra mengatakan bahwa Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya saat ini fokus menjaga keamanan koleksi benda-benda bersejarah yang ada di Museum Nasional Indonesia.

“Sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, seperti di bagian prasejarah. Sisanya dipastikan dalam keadaan aman. Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut,” ujar Mahendra.

Enam ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan pamer gedung B dan C sama sekali tidak terdampak. Api tidak menyebar.

“Koleksi hasil repatriasi dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena disimpan di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran,” kata dia menambahkan.

Mahendra mengatakan sebagaimana sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah memberikan pernyataan pers dari lokasi kebakaran bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan prioritas utama BLU MCB saat ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda sejarah.

“Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa museum kembali dalam kondisi terbaik secepat mungkin,” jelas Mahendra.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, MNI akan sementara ditutup sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Informasi lebih lanjut mengenai tiket yang telah dibeli masyarakat, Mahendra menjelaskan bahwa ini situasi force majeur (keadaan kahar).

“Karena keadaan kahar ini, tiket yang telah dibeli akan dikembalikan. Informasi lebih lanjut mengenai proses pengembalian dana akan disampaikan segera setelah kami memiliki panduan yang lebih jelas,” terang Mahendra.

BLU MCB memohon pengertian dari masyarakat atas langkah yang kami ambil. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung, katanya.

Sesuai instruksi Mendikbudristek malam hari Sabtu  17 September, BLU MCB telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab merawat dan mengamankan benda-benda sejarah dan budaya yang terdampak kebakaran.

“Investigasi terus dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kebakaran ini. Kami berkomitmen untuk terus berbagi temuan investigasi dengan publik seiring perkembangannya,” ujar Mahendra.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News