Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Begini Cara Para Pelaku Agar tidak Dicurigai Masyarakat

pembunuhan ibu-anak di subang
Ilustrasi garis polisi, kriminal dan kejahatan. (Geralt/Pixabay)

HALOJABAR.COM – Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon, menilai para pelaku pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur dan Garut, berperilaku biasa dalam kehidupan sosial sehingga tidak dicurigai oleh orang-orang di sekitarnya.

Dikutip dari Akurat.co, pelaku pembunuhan berantai yakni Dede (35), Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dinilai Josias Simon, memanfaatkan aktivitas sehari-hari seperti berinteraksi dengan masyarakat untuk berlindung dan tidak dicurigai.

“Dimungkinkan perilaku mereka berlindung di balik aktivitas kerutinan sehari-hari, berpindah kerjaan, mencari keluarga baru itu seperti biasa saja seolah tidak ada persoalan hidup bermasyarakat,” ujar Simon, Minggu 22 Januari 2023.

Lantas kapan para pelaku merencanakan aksi pembunuhan berantai itu lagi? Menurut Simon pembunuhan akan kembali dilakukan setelah mengumpulkan semua informasi yang didapat oleh para pelaku.

“Setelah mereka kumpul kembali itu yang kemudian menjadi bagian dari perencanaan itu. Serial killer itu memang berbaur dengan masyarakat, tidak kelihatan menampilkan sesuatu yang berbeda. Setelah kelompoknya ditelusuri baru ketahuan,” ucapnya.

Sebelumnya, Polisi membongkar kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, serta Dede Solehudin.

Pembunuhan berantai itu terungkap setelah kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Mulanya, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, ternyata ketiganya dibunuh dengan cara diracun hingga dicekik.

Dari pengakuan tersangka, mereka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada empat kerangka manusia ditemukan di Cianjur, satu kerangka di Garut, dan satu orang masih dalam pencarian.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengungkap dugaan motif pembunuhan Wowon adalah pembunuhan berantai berkedok supranatural. Ketiga pelaku menghabisi para korban untuk menguasai hartanya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News