HALOJABAR.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana akan mengambil opsi menyiapkan TPAS Cijeruk, Kabupaten Sumedang guna menangani permasalahan sampah yang saat ini menjadi problem bagi warga Kota Bandung.
Bahkan menurut kabar, Pemkot Bandung sendiri sudah meninjau lahan yang diproyeksikan untuk menampung sampah di Kota Bandung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi menjelaskan, opsi tersebut hanya alternatif jika TPA Sarimukti belum bisa menampung sampah warga Kota Bandung.
BACA JUGA: Darurat Sampah, Pemkot Bandung Fokus Tangani 78 TPS Overload
“Tadi beberapa opsi alternatif sebetulnya sudah di bahas, seperti TPA Cijeruk atau apakah akan menggunakan Sarimukti, kita lihat saja. Bagi kami sekarang adalah bagaimana memaksimalkan sisa kuota yang ada untuk Kota Bandung,” kata Dudy saat meninjau TPS Taman Cibeunying, Kota Bandung, Kamis 21 September 2023.
Saat ini, Dudy mengatakan masih ada sekitar 78 TPS yang masih overload, atau terjadi penumpukan sampah di wilayahnya.
“Kemarin ada sekitar 78 TPS yang masih overload, dan kita terus berupaya untuk bisa menyelesaikan nya,” kata Dudy Prayudi.
Pihaknya berharap sampah dari 78 TPS tersebut dapat memenuhi sisa kuota ke Pembungaan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti, yang hanya tersisa 2.400 ton dari total 4 ribu ton kuota sampah untuk Kota Bandung.
BACA JUGA: TPA Sarimukti Belum Sepenuhnya Padam, Pemprov Jabar Sesumbar Masif-kan Gerakan Pilah Sampah
Terkait opsi untuk membuka TPA lain, Dudy masih enggan berkomentar lebih banyak. Karena menurutnya itu bukan keputusannya. Ia masih menunggu keputusan dari Pj Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono.
“Ya nanti kita lihat, kalau saya ikut saja pimpinan seperti apa. Tapi yang jelas tugas kami adalah memaksimalkan sisa kuota yang ada,” katanya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin juga mengingatkan Pemkot Bandung agar berhati-hati terkait opsi pembukaan lahan di sekitar TPA Cijeruk.
Bey menilai harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak, seperti Pemda Kabupaten Sumedang hingga masyarakat sekitar.
“Sumedang kan itu harus hati-hati yah, karena sudah ada masyarakat di situ, jadi harus koordinasi dulu dengan Pemda kabupaten, kemudian juga sosialisasi ke masyarakat, jangan sampai kita maksa. Jadi harus hati-hati sosialisasi nya harus baik,” tegas Bey.
Sejatinya ia juga tidak menampik, bahwa wilayah Bandung Raya memang membutuhkan alternatif TPA baru. Namun Bey berharap Pemkot Bandung agar mematuhi prosedur, jika tetap ingin membuka lahan di Kabupaten Sumedang.
“Emang perlu tapi kita utamakan masyarakat di sana, yang penting kasih pemahaman dulu. Tapi kami masih fokus lahan yang di area Sarimukti. Jadi Pemkot Bandung dan Pemda Sumedang harus berkoordinasi dengan baik,” pungkas Bey Machmudin. ***