PSBB Jawa Bali Diperpanjang Hingga 8 Februari, Berikut Aturan Pembatasannya

PSBB Jawa Bali Diperpanjang
PSBB Jawa Bali Diperpanjang

HALO JABAR – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagrimemperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali (PSBB Jawa Bali) selama dua minggu ke depan hingga PSBB Jawa Bali hingga 2 februari 2021. 

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagrisudah menerbitkan aturan untuk pelaksanakan PSBB Jawa-Bali. 

Aturan pelaksanaan PSBB Jawa-Bali tersebut  tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19. 

Aturan terbaru tentang PSBB ini menginstruksikan kepala daerah di Jawa-Bali untuk memberlakukan pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19. 

Berikut tejumlah aturan pembatasan kegiatan PSBB di Jawa-Bali: 

  1. Membatasitempat kerja perkantoran dengan menerapkan Work Form Home (WFH) sebesar 75 persen dan Work From Office (WFO) sebesar 25 persen dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat. 
  2. Melaksanakankegiatan belajar mengajar secara daring/online. 
  3. Sektoresensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat. 
  4. Melakukanpengaturan pemberlakuan pembatasan: 
  • Kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25 persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran 
  • Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 20.00 WIB 
  1. Mengizinkankegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat. 
  2. Mengizinkantempat ibadah untuk dilaksanakan pengaturan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat. 

Terkait diperpanjangnya PSBB Jawa Bali, Wali Kota Bandung Oded M. Danial mendukung penuh kebijakan pemerintah pusatSebab kebijakan tersebut diambil tentu berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan selama PPKM. 

“Kita sebagai pemerintah daerah harus sejalan dengan pemerintah pusat. Kalau memang pemerintah pusat akan diperpanjang ya kita ikut. Jadi kebijakannya harus ikut,” tuturnya di Pendopo Kota Bandung, Jln. Dalem Kaum, Kamis (21 Januari 2021). 

Namun wali kota mengatakan, pihaknya masih menunggu hingga 25 Januari untuk menentukan status PSBB Proporsional akan diperpanjang atau tidak. 

Selain itu, pihaknya terlebih dulu akan membahasnya dalam Rapat Terbatas bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) yang akan dilaksanakan Jumat (22 Januari 2021) besok. 

Seperti diketahui, kasus positif aktif di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dengan penerapan kebijakan PPKM maupun PSBB, diharapkan mampu menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. 

Di Kota Bandung, sebagaimana yang tertulis di laman pusicov, positif aktif di Kota Bandung mencapai 1,492 kasus dan terjadi penambahan per hari Selasa 20 Januari 2021, sebanyak 178 kasus. 

“Jadi saya selalu mengimbau kepada masyarakat, agar memahami kondisi ini. Pandemi masih ada, mereka harus disiplin (Protokol Kesehatan), korban sudah banyak,” imbuh wali kota. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News