Tata Cara Salat Sunah dan Istighfar di Malam Lailatul Qadar untuk Kesempurnaan Bulan Ramadan

Doa Puasa Hari ke-7 Ramadan doa sehari-hari
Ilustrasi Berdoa. (Pixabay)

HALOJABAR.COM — Pada 10 Hari terakhir Bulan Ramadan, terdapat malam yang sangat agung yakni malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan dan hanya datang pada Bulan Ramadan.

Tidak ada yang tahu pasti kapan waktu malam Lailatul Qadar tiba. Namun, malam Lailatul Qadar dalam berbagai keterangan disebutkan datang pada malam ganjil 10 hari terakhir Bulan Ramadan.

Melansir NU Online, malam lailatul qadar sebaiknya diisi dengan berbagai amal ibadah apapun yang kita bisa. Pada malam lailatul qadar ibadah dilipatgandakan berkali-kali lipat. Tetapi lazimnya orang mengisi malam lailatul qadar dengan salat sunnah.

Sebenarnya tidak ditemukan salat sunah malam Lailatul Qadar pada kitab-kitab hadits dan kitab-kitab fiqih. Tetapi bisa ditemukan tuntunan khusus salat sunah malam Lailatul Qadar pada Kitab Durratun Nashihin.

Pada kitab tersebut, salat sunah dilakukan sebanyak dua rakaat sebagaimana pada umumnya. Adapun bacaan surat dan doanya adalah sebagai berikut:

1. Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama

2. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama

3. Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua

4. Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua

5. Setelah salam membaca istighfar sebanyak 70 kali.

Berikut ini lafal istighfar setelah salam:

Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi

Artinya: “Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya.”

Berdasarkan riwayat yang tersebut dalam kitab Durratun Nashihin, bagi orang yang mengamalkan salat sunnah dua rakaat malam lailatul qadar Allah akan mengampuninya dan mengampuni kedua orang tuanya ketika ia bangun dari duduknya.

Allah, kata riwayat tersebut, juga mengutus malaikat ke surga untuk menanam pohonan, membangun istana, dan menggali sungai di surga bagi orang yang mengamalkan salat sunnah lailatul qadar. Orang tersebut akan melihatnya sebelum meninggal dunia. (Lihat Syekh Utsman Al-Khaubawi, Durratun Nashihin fil Wa‘zhi wal Irsyad, [Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah: tanpa tahun], halaman 285-286).

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News