Teknik Fotografi EDFAT untuk Foto Instagram?

Ilustrasi - Teknik Fotografi EDFAT. Foto Ig@aziz_bojeg

Halo Jabar – Teknik Fotografi Edfat diajarkan oleh Frank Hoy dari Newhouse School of Public communications, Syracuse University yang kemudian mengajar ke Arizona State University.

Metode Edfat ini banyak digunakan oleh Fotografer Jurnalistik, demi pendekatan yang lebih dalam saat mengambil sebuah gambar.

EDFAT merupakan singkatan dari Entire, Detail, Frame, Angle, dan Time.

Meskipun metode ini sering digunakan oleh fotografer profesional, tidak ada salahnya kita aplikasikan demi memenuhi kebutuhan konten Instagram kita kan?

Sekarang zamannya digital, hampir semua orang memiliki Smartphone dengan lensa kamera yang terbilang bagus, tidak kalah dari kamera DSLR dan kamera professional lainnya.

Halo Jabar akan berbagi sedikit pengetahuan tentang metode EDFAT tersebut, agar bisa diaplikasikan pada Instagram yang kini telah memiliki tampilan foto cerita.

Berikut Teknik EDFAT :

1. Entire

Entire artinya tampilan keseluruhan Susana sebuah tempat, biasanya dijadikan sebagai foto pembuka sebelum memulai Cerita Foto. Teknik pengambilan sekelas Kamera Smartphone disarankan berjarak 5-10 meter agar objek dari foto terkena secara keseluruhan termasuk suasana dan tempatnya.

2. Detail

Beranjak dari gambar pembuka sebuah cerita, kemudian kita ambil gambar yang lebih spesifik. Disini kita akan menyimpulkan dari gambar pembuka sebelumnya, sehingga mendapatkan maksud dari inti cerita. Contoh, jika kita memotret model, berarti kita fokus ke muka dan ekspresinya secara detail.

3. Frame

Pada tahapan ini kita ditantang untuk menggabungkan Teknik detail dan frame, dimana objek akan terbingkai oleh subjek yang memperkuat bahkan mempercantik foto tersebut. Contoh mudah untuk mengartikan Teknik ini adalah membingkai objek.

4. Angle

Angle diartikan sudut pandang sebuah kamera memposisikan objeknya. Dimana sudut pandang akan memberikan makna yang berbeda pada sebuah foto, contohnya High angle dan Low Angle. High angle memposisikan kamera di atas dan objek berada di bawah membuat kesan subjek menjadi kecil, menyedihkan atau terpuruk, begitu pun sebaliknya low angle kamera berada di bawah dengan objek di atas menandakan subjek berwibawa, besar atau perkasa.

5. Time

Time adalah unsur terpenting dalam mengambil objek, dimana kita harus tepat waktu menekan tombol shutter suatu moment. Contohnya saat seseorang tertawa kita harus bisa mengambil foto orang tersebut saat tertawa, atau disaat burung terbang kita harus mengambil foto burung itu saat membukakan sayapnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News