BANDUNG, HALO JABAR.com – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) memberikan president lecture atau kuliah umum di Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Senin (17/1/2022).
Dalam kuliah umum bertema “Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi” itu, Jokowi menegaskan bahwa implementasi Pancasila di tengah masyarakat Indonesia masih sangat kuat.
Jokowi menuturkan, bangsa Indonesia, termasuk bangsa-bangsa lain di dunia tengah menghadapi kondisi yang serba sulit akibat tiga disrupsi, yakni disrupsi revolusi industri 4.0, teknologi, dan disrupsi pandemi COVID-19.
“Revolusi Industri 4.0, disrupsi teknologi, kemudian dibarengi pandemi betul-betul menyebabkan ketidakpastian global yang semakin meningkat. Ketahuilah, semua pemimpin di dunia kesulitan membuat keputusan karena kondisi yang terus berubah,” tutur Jokowi di hadapan civitas akademika Unpar.
Kondisi tersebut, lanjut Jokowi, diperparah dengan kompleksitas permasalahan yang datang bertubi-tubi yang sebelumnya tidak pernah ter kalkulasi karena disrupsi tersebut, mulai kelangkaan energi hingga kelangkaan kontainer yang menyebabkan terganggunya distribusi logistik, termasuk kenaikan inflasi hingga harga produsen yang berimbas terhadap baiknya harga kebutuhan pokok.
Namun begitu, lanjut Jokowi, bangsa Indonesia patut bersyukur. Di tengah kondisi yang serba sulit itu, penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air menunjukkan perkembangan yang sangat baik dimana angka kasus COVID-19 dapat ditekan signifikan dari sebelumnya 56.000 kasus pernah hari pada pertengahan Juli 2021 lalu menjadi 100-200 kasus per hari.
“Kita patut bersyukur COVID-19 yang muncul di bulan Mei pertengahan Juli lalu yang menyebabkan kengerian di mana- mana waktu itu, rumah sakit penuh, kasus harian saat ini saya ingat 56.000. Kita bersyukur hari ini, kemarin kita berada di angka 855 kasus. Itu pun sudah naik yang sebelumnya kita di angka 100-200,” paparnya.
