Cara Joe Biden untuk Jegal Mobil Buatan China Agar Tidak Berkeliaran

joe biden mobil listrik di AS
Ilustrasi - Cara Joe Biden untuk Jegal Mobil Buatan China Agar Tidak Berkeliaran. (Pexels)

HALOJABAR.COM – Pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif impor yang signifikan untuk mobil listrik dari China. Langkah ini diambil untuk melindungi industri otomotif di Amerika Serikat.

Tujuan Kenaikan Tarif

Joe Biden berencana menaikkan tarif tinggi pada kendaraan listrik dan baterai yang diimpor dari China. Kebijakan ini ditujukan untuk melindungi pekerja domestik, terutama mereka yang terlibat dalam industri mobil listrik.

“Pekerja Amerika dapat bersaing dengan siapapun asalkan persaingan itu adil. Namun, terlalu lama persaingan ini tidak adil. Kami tidak akan membiarkan China membanjiri pasar kami,” kata Biden dalam sebuah pidato yang dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Ini Alasan Mengapa Mobil Listrik Bekas Belum Banyak Dijual

Dampak Kenaikan Tarif

Kenaikan tarif impor kendaraan listrik dari China akan naik empat kali lipat dari 25 persen menjadi 100 persen. Tarif ini juga berlaku untuk barang-barang impor lainnya dari China senilai USD 18 miliar, termasuk baja, aluminium, semikonduktor, kendaraan listrik, dan sel surya.

Meskipun keputusan ini lebih berdampak politis, karena jumlah kendaraan listrik yang diimpor dari China ke AS masih sedikit, langkah ini tetap penting. Pada tahun 2021, pabrikan AS mengekspor 155.337 unit mobil ke China senilai USD 6,3 miliar, sedangkan China mengimpor 64.067 unit mobil ke AS dengan nilai USD 1,45 miliar.

Mobil-Mobil yang Terkena Dampak

Mobil yang diimpor dari China ke AS dan dijual di bawah merek AS termasuk beberapa model dari General Motors untuk divisi Buick. Saat ini, ada empat lini kendaraan yang dijual di AS merupakan buatan China, yaitu Ford, Lincoln Nautilus, Buick Envision, Polestar 2, dan Volvo S90 Sedan. Polestar dan Volvo sendiri terafiliasi dengan merek China Geely.

Dampak pada Industri AS

Penerapan tarif impor yang tinggi ini dapat mempengaruhi para pekerja di pabrik BMW di Spartanburg, South Carolina, yang mengirim 25.000 unit mobil ke China setiap tahunnya. Begitu juga dengan pabrik Mercedes-Benz di Alabama yang memproduksi SUV listrik untuk dijual di pasar otomotif terbesar dunia.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News