Impian Bekerja di Korea Selatan Pupus, Warga KBB Malah Jadi Korban Perdagangan Orang di Myanmar 

Perdagangan orang kbb
Yulia Rosiana (34) menunjukkan foto kakaknya, Wildan Rohdiawan (36) warga Kampung Bantar Gedang RT 03/09 Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, KBB yang diduga jadi korban TPPO di Myanmar. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Niat Wildan Rohdiawan (36) warga Kampung Bantar Gedang RT 03/09 Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mencari kerja di Korea Selatan malah berujung petaka.

Dia kini malah terjebak di wilayah konflik Myanmar, Myawaddy, menjadi scammer online setelah berangkat secara legal melalui agensi penyalur tenaga kerja legal di Sukabumi. Diduga kuat dia telah menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Kakak saya berangkat secara resmi dari penyalur kerja di Sukabumi. Tadinya mau kerja di Korea Selatan, tapi entah bagaimana sekarang ada di Myanmar,” tutur adik korban, Yulia Rosiana (34) kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Selasa 6 Februari 2024.

Pihak keluarga sudah berupaya selama setahun terakhir agar Wildan bisa dipulangkan ke Indonesia dalam kondisi selamat. Namun kekhawatiran muncul karena sejak tanggal 25 Januari 2024, keluarga kehilangan kontak dengan Wildan.

BACA JUGA: Tim SAR Belum Berhasil Temukan Warga KBB yang Tenggelam di Waduk Saguling

Apalagi diketahui jika Wildan selama ini memberikan informasi secara sembunyi-sembunyi. Pesan terakhir yang sempat diterima keluarga adalah bahwa, perusahaan yang mempekerjakan Wildan meminta sejumlah jika ingin dipulangkan dengan selamat.

“Ada pesan chat, jika tidak bisa menyiapkan uang Rp150 juta maka kakak saya nyawanya terancam dan bakal dipenjara di bawah tanah,” sebut Yulia.

Merasa khawatir dengan keselamatan Wildan, keluarga sudah melaporkan persoalan ini ke sejumlah lembaga-lembaga terkait untuk memulangkannya. Seperti ke pihak Polda Jabar, Bareskrim, BP2MI, dan Disnakertrans Bandung Barat.

Ditanya soal proses keberangkatan sang kakak, Yulia menuturkan, kakaknya berniat bekerja di Korea pada tahun 2018. Dia lalu melakukan tahapan proses pendaftaran program Goverment to Government Korea Selatan. Serta belajar bahasa di LPK Korean Lenguage Center Indonesia (KLCI), Cisaat, Sukabumi.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News