Industri Drakor Hadapi Krisis, Sebut Banyak Pemeran yang Tuntut Ratusan Ribu Dolar per Episode

Industri Drakor Hadapi Krisis
Ilustrasi - sejumlah tayangan drama Korea (drakor). (AllKpop)

HALOJABAR.COM – Industri drama Korea (drakor) sedang menghadapi krisis yang dipicu oleh kenaikan tajam biaya produksi.

Hal ini mengakibatkan produksi drama Korea jadi lebih sedikit.

Untuk mengatasi masalah yang berkembang ini, Asosiasi Perusahaan Produksi Drama Korea mengadakan pertemuan pada 16 Januari di kantor mereka di Sangam-dong, Mapo-gu, Seoul.

Melansir dari allkpop, Sabtu 27 Januari 2024, sejumlah elemen dari berbagai perusahaan produksi drama dan platform TV berkumpul untuk membicarakan cara menghentikan biaya yang terlalu tinggi dan memastikan lebih banyak drama dibuat.

BACA JUGA: HYBE Jadi Agensi Korea Pertama yang Miliki Layanan Kesehatan Internal bagi Karyawan

Dalam pertemuan tersebut, mereka terutama berbicara tentang tantangan besar yang dihadapi manajer produksi, terutama karena uang yang dibayarkan kepada para aktor utama semakin tinggi.

Masalah ini bukan hanya tentang jumlah drama yang lebih sedikit; ini juga merupakan masalah besar bagi seluruh industri TV dan video di Korea.

BACA JUGA: Terjadi Lagi, Korea Utara Hukum 2 Remaja yang Ketahuan Nonton Drakor

Semua orang yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat bahwa mereka perlu menyelesaikan masalah ini dengan cepat, dan mereka menekankan bahwa tingginya biaya yang harus dibayar untuk aktor-aktor utama adalah bagian penting dari permasalahan ini.

“Permasalahan sering muncul selama negosiasi, khususnya mengenai biaya aktor yang mengalami kenaikan pesat. Aktor utama sekarang menuntut biaya selangit, dan dengan berkurangnya penjadwalan, perusahaan produksi merasa terpaksa untuk melakukan hal tersebut, membayar ratusan juta KRW per episode untuk mengamankan para aktor,” ucap salah satu perwakilan dari perusahan penyiaran.

BACA JUGA: Minji NewJeans Dihujat Warganet Korea Gegara Kontroversi Makanan Kalguksu, Begini Krolonologinya

Hal ini mencerminkan restrukturisasi signifikan pada seluruh industri drama, sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya pengaruh lembaga penyiaran domestik dan bangkitnya platform streaming global (OTT) seperti Netflix.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News