Ragam  

Mengenal Istilah dan Ciri-ciri Pesimis

Mengenal Istilah dan Ciri-ciri Pesimis
Mengenal Istilah dan Ciri-ciri Pesimis. (Foto: sasint/Pixabay)

HALOJABAR.COM – Mengenal Istilah dan Ciri-ciri Pesimis, yuk simak ulasannya.

Pesimis adalah kebalikan dari sifat optimis, orang yang pesimis pasti sering menganggap diri sendiri merasa gagal dan justru curiga saat hal yang telah dikerjakan berjalan dengan baik. Berbeda dengan orang yang optimis, ia selalu berharap yang terbaik dari yang dikerjakan dan bisa mengambil hikmah ketika hal yang dikerjakan tidak sesuai harapan.

Berpikir pesimis juga dapat membuat seseorang tersebut lebih lambat merespon usaha-usaha yang dapat membantu mereka keluar dari masalah, dan justru memilih pasrah, menyangkal dan diam tidak melakukan apa apa. Sehingga pikiran pesimis ini dapat menimbulkan perasaan depresi seseorang. Ia akan cenderung menyalahkan diri, orang lain, dan lingkungan.

Mengenal Istilah dan Ciri-ciri Pesimis

1. Tidak akan mengejar apa yang diinginkan

Ketika seseorang selalu berkonsentrasi pada hal-hal yang mungkin salah atau mungkin gagal. Apabila dia ingin melakukan sesuatu, alih-alih dia berusaha melihat cara-cara agar lebih berhasil dia lebih fokus kepada kemungkinan kegagalan. Maka orang tersebut terlalu fokus pada kegagalan, kegagalan inilah yang akan mendominasi, dan itu akan menyebabkan orang yang pesimis itu cenderung tidak akan banyak melakukan upaya mengejar keinginan. Karena sebelum dia bertindak, sebelum dia melakukan upaya yang nyata, pikiran dia sudah dipenuhi skenario bahwa apa yang akan dia lakukan itu mengalami kegagalan.

2. Merasa terkejut ketika yang dikerjakan benar-benar berhasil mencapai tujuan

Hal ini menjadi masuk akal, karena ketika orang pesimis itu memandang dunia cenderung negatif, ketika sesuatu itu berjalan positif maka dia justru malah terkejut. Sama seperti orang yang biasanya memakai kacamata yang berlensa berwarna biru misalnya. Kemudian dia melepaskan kacamatanya dan melihat ternyata ada warna-warna yang lain maka dia juga akan terkejut. Jadi orang yang pesimis itu karena dia cenderung memakai kacamata yang negatif ketika dia nanti melihat sesuatu yang positif, justru itu akan menjadikan dia merasa tidak wajar begitu atau merasa aneh.

3. Selalu fokus dalam kesalahan apa pada suatu situasi

Ketika kita melakukan sesuatu tentunya masih ada dua kemungkinan, yakni bisa benar ataupun salah, bisa berhasil atau gagal. Akan tetapi orang yang pesimis itu alih-alih berusaha untuk memperbesar peluang berhasil atau peluang sukses dia akan fokus pada apa yang bisa salah. Kondisi ini justru pada suatu titik akan menghambat upaya dia, karena sebelum melakukan sesuatu itu seakan-akan kakinya sudah lumpuh duluan, lumpuh karena pikiran akan adanya kegagalan. Sebelum dia mencoba, sebelum dia melangkah tetapi dia sudah tidak mampu untuk melangkah karena upayanya dilumpuhkan oleh rasa pesimis.

4. Cenderung fokus pada kelemahan ataupun kekurangan diri sendiri daripada kelebihan yang dimiliki

Ketika dia memiliki lensa kacamata yang sifatnya negatif naka apa oun yang dia lihat itu akan menjadi negarif. Hal yang baik itu nampak kemudian mengecil skalanya, tapi hal yang lemah atau hal yang negatif meskipun sebenarnya tidak berukuran besar, tapi karena dia memakai lensa yang memiliki nuansa negarif naka hal negatif yang tadinya kecil itu menjadi nampak besar.

5. Berpikir bahwa resikonya selalu lebih besar ketimbang manfaatnya

Padahal tidak demikian, walaupun sesuatunya mungkin memiliki peluang yang kecil tetapi belum tentu resikonya kemudian tidak sepadan. Seperti contoh misalkan ada statistika yang menyatakan bahwa 90% dari orang yang memulai bisnis itu sebenarnya mengalami kegagalan. Kira-kira itu hanya 10% tersisa yang dapat bertahan bisnisnya diatas 5 tahun. Nah, ketika kita melihat statistika ini mungkin kita akan merasa, mengapa kita menjadi pengusaha pada akhirnya 90% dari pengusaha gagal.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News