HALOJABAR.COM- Maartin Paes resmi menjadi pemain naturalisasi setelah melakukan sumpah Warga Negara Indonesia di Jakarta, pasa Selasa 30 April 2024, kemarin.
Pengambilan sumpah dilakukan oleh Maartin Paes di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta dan dipimpin Kepala Kantor Wilayah R. Andika Dwi Prasetya.
Baca Juga: STY Sebut Pemain Naturalisasi Bikin Timnas Indonesia Semakin Kuat
Pemain berposisi penjaga gawang tersebut mengaku bangga bisa menjadi warga negara Indonesia. Kiper berusia 25 tahun ini pun sudah tidak sabar memperkuat serta mengharumkan Timnas Indonesia.
“Saya sangat bangga. Ini adalah momen besar (bersejarah) bagi saya. Momen yang membahagiakan untuk dibagi bersama masyarakat Indonesia, saya sangat bangga dan tidak sabar untuk memulai bermain (bersama timnas Indonesia),” ujar Maartin Paes dikutip dari keterangan resmi PSSI.
Paes sendiri dipastikan bakal menjalani debutnya di Timnas Indonesia, pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kiper klub Amerika Serikat, FC Dallas ini pun menargetkan tim Garuda bisa lolos ke Piala Dunia 2026.
“Semuanya sudah jelas untuk Juni nanti (Kualifikasi Piala Dunia 2026). Saya rasa bangsa ini layak untuk berada di Piala Dunia, dan itu adalah target utama saya, dan bermain sebanyak mungkin,” ungkapnya.
“Serta memberikan dampak (bagi timnas) di dalam dan di luar lapangan. Karena saya juga ingin menjadi contoh (teladan) bagi generasi yang lebih muda,” jelasnya.
Bukan tanpa sebab, Paes memiliki keinginan yang besar untuk membela tim Merah Putih. Salah satu faktor yang membuat dirinya ingin membela timnas adalah karena melihat animo suporter Indonesia yang luar biasa.
“Para penggemar di Indonesia sangat luar biasa. Mereka orang-orang paling loyal yang saya tahu, dan mereka orang-orang yang penuh dengan semangat,” tuturnya.
“Bisa dilihat, di Piala Asia U-23 saat ini, bagaimana mereka memberikan dukungan kepada timnas, bahkan hingga di luar stadion,” pungkasnya.
Paes sendiri merupakan kiper kelahiran Nijmegen, Belanda, pada 14 Mei 1998. Ia memiliki darah Indonesia dari sang nenek, yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur pada 20 Maret 1940.***
