Sudah Saatnya Millenial Berhijrah

illustrasi hijrah
illustrasi hijrah

HALOJABAR.COM – Masifnya perkembangan tekhnologi membuat gaya hidup berubah drastis. Mulai dari perubahan pola makan, aktivitas, fashion, hingga pola tingkah laku. Perubahaan gaya hidup ini bukan hanya terjadi dikalangan usia dewasa, usia muda menjadi sasaran empuk.

Perubahan pola aktivitas dikalangan remaja menyebabkan munculnya remaja jompo, remaja atau anak muda yang mudah mengalami pegal-pegal, lelah, bahkan masuk angin, seolah-olah fisik mereka sudah tua.

Mudahnya akses informasi melalui gadget membuat kalqngan muda seperti “terpenjara”. Sebagai contoh seorang remaja dengan smartphonenya asik bercanda melalui aplikasi media sosialnya, tetapi ketika mereka bertatap muka cenderung menyembunyikan diri, padahal dengan interaksi secara langsung bisa membuat kepekaan kepedulian sosial menjadi terasah.

Dampak dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol bisa memicu gesekan sosial bagi penggunanya. Bayangkan, hanya salah paham menuliskan komentar, bisa terjadi penghinaan bahkan Hingga berujung tidak kriminalitas.

Penyebabnya adalah kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Apalagi diusia remaja, rentan terjadi kenakalan remaja.

Data dari BPS berdasarkan hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasiomal) 2023, persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan pada tahun 2022 adalah sebesar 0,53 persen dari populasi penduduk Indonesia. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, persentase
korban kejahatan di Indonesia mengalami fluktuasi.

Persentase korban kejahatan sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari yang semula sebanyak 0,78 persen di tahun 2020 menjadi 0,47 persen di tahun 2021. Namun, cukup disayangkan bahwa nilai ini mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,53 persen di tahun 2022.

Sedangkan data Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kejahatan selama kurun waktu 2020 – 2022, terjadi peningkatan. Di tahun 2020 sebanyak 247.218. Tahun 2021 sebanyak 239.481. Dan di tahun 2022 sebanyak 372.965.

Pembangunan Karakter Islami menjadi dasar untuk memperkuat kepedulian sosial antar sesama. Penguatan juga harus diiisi dengan semangat kebhinekaan nilai-nilai pancasila.

Sering kita mendengar istilah Hijrah. Paling sering kita mendengar adalah dikalangan artis. Sebagai contoh, artis yang tadinya tidak memakai jilbab, sekarang memakai jilbab syar’i. Ya, dimata kaum muda, artis menjadi panutan. Sebenarnya hijrah bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri. Tidak harus meniru artis yang melakukan hijrah, toh ujungnya kita akan “latah hijrah” sekedar ikut-ikutan tidak berdasarkan niat karena Alloh, akhirnya kembali seperti semula saat sebelum hijrah.

Berhijrah harus tholabul wajhi berarti mencari keridhaan Allah SWT dengan melakukan segala sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya.

Hijrah tidak melulu soal fisik, hijrah dapat dilakukan asalkan bisa menuju ke arah yang positif dan bermanfaat bagi khalayak. Seperti tholabul ilmi, meramaikan masjid dengan kajian-kajian, mengajarkan ilmu, banyak bersedekah, berbuat kebaikan meskipun sebesar zarrah.

Seperti tertuang dalam Al-Quran Surah Al Zalzalah ayat 7 – 8 yang artinya “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

The Shift Gerakan Pemuda Hijrah, berdiri tahun 2015 yang di inisiasi oleh Ustadz Hanan Attaki telah menelurkan ratusan pemuda ke arah tujuan hidup yang lebih baik. Bermanfaat di semua sektor kehidupan masyarakat Indonesia.

Konsep komunikasi dakwah islam yang dihadirkan selalu terkini, menarik, nyaman, dan senang membuat jamaah tertarik untuk mengikuti kajian. Merilis situs pemuda hijrah.id, terbukti dari banyaknya followers di media sosial mencapai 658.092 followers.

Komunikasi dakwah online dalam hal ini media sosial berdampak langsung karena semakin
memudahkan umat muslim untuk menyampaikan dakwah dan mendapatkan pengetahuan Islam.

Inovasi baru ini merangkul anak muda untuk kembali ke ajaran agama Islam, mengembalikan pandangan manusia tentang hijrah, bahwa hijrah
tidak akan menghambat kehidupan apapun itu. Mengubah mindset anak muda. Yang tadinya hijrah itu tidak keren menjadi keren.

Motto dari Gerakan Pemuda Hijrah adalah “Banyak main, Banyak manfaat, Banyak pahala, Sedikit dosa”. Motto tersebut memiliki arti dimana mengajak anak muda khususnya untuk lebih banyak bergerak dan beraktifitas yang bermanfaat dan tidak harus selalu tentang gadget.

The Shift Gerakan Pemuda Hijrah juga ingin mengajak anak muda untuk kembali kepada ajaran agama khususnya ajaran agama Islam melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan bagi anak muda tentunya agar dapat bermanfaat dan mendapat pahala.

Dengan adanya The Shift Gerakan Pemuda Hijrah, kaum muda semakin termotivasi, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Bagi pemuda sudah bergabung dengan komunitas ini diharapkan bisa menjadi trigger bagi mereka yang belum berhijrah.

Bagi mereka yang ingin berhijrah, bisa bergabung di The Shift Gerakan Pemuda Hijrah melalui kanal media sosial. Dan dapat mengikuti kajian-kajian Islam didalamnya dan mengikuti laman pemudahijrah.

Semakin banyaknya kaum muda terbentuk karakter Islaminya melalui The Shift Gerakan Pemuda diharapkan bisa mengurangi pola tingkah laku negatif di masyarakat, sehingga angka kriminalitas yang disebabkan oleh kenakalan remaja bisa ditekan. (Asep)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News