HALOJABAR.COM – Setiap pengemudi memiliki gaya mengemudi yang berbeda-beda, namun satu hal yang harus diperhatikan adalah kehati-hatian saat menggunakan rem.
Rem adalah salah satu bagian paling penting dalam keselamatan berkendara, dan kerusakan bahkan yang kecil pun bisa menjadi ancaman serius.
Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah menginjak pedal rem terlalu keras secara mendadak. Mengapa? Berikut risiko yang mungkin terjadi:
BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini 3 Kebiasaan yang Bisa Membuat Kendaraan Mengalami Rem Blong
1. Pengeroposan pada Sistem Rem
Menginjak rem secara mendadak dan keras dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada komponen sistem rem, seperti piringan dan kampas rem. Hal ini meningkatkan risiko pengeroposan pada bagian-bagian tersebut, yang akhirnya dapat mengurangi masa pakai rem secara keseluruhan. Dampaknya bisa berupa kampas rem aus atau bahkan rem yang tidak berfungsi dengan baik.
2. Abrasi pada Ban
Selain kerusakan pada sistem rem, menginjak rem terlalu keras juga dapat memengaruhi ban mobil. Saat rem ditekan mendadak, ban bisa terkunci dan bergesekan keras dengan permukaan jalan, menyebabkan abrasi atau keausan pada ban. Ban yang aus dapat meningkatkan risiko kehilangan kendali terutama saat melewati permukaan jalan yang licin.
3. Masalah pada Suspensi dan Sistem Kemudi
Kebiasaan mengerem mendadak juga dapat menimbulkan stres pada sistem suspensi dan kemudi. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen tersebut, yang pada akhirnya mengganggu stabilitas mobil dan kenyamanan pengemudi. Risiko ini sangat berbahaya terutama saat mengemudi di jalanan yang tidak rata.
4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Tinggi
Gaya mengemudi kasar, termasuk mengerem mendadak, dapat mengubah energi kinetik menjadi energi panas akibat gesekan yang berlebihan. Hal ini mengurangi efisiensi bahan bakar mobil, terutama jika kondisi ban juga tidak baik. Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi dari biasanya.
5. Meningkatkan Risiko Kecelakaan
Kebiasaan mengerem mendadak secara berulang-ulang meningkatkan risiko kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena hilangnya kendali atau tergelincir saat mengemudi. Tidak hanya membahayakan pengemudi dan penumpang, tapi juga pengguna jalan lainnya.