Wisata  

Banyak yang Belum Tahu, Ini 3 Kampung Adat di Jawa Barat

kampung adat jawa barat
Lanskap suasana Kampung Adat Ciptagelar. (Foto/Ig@ciptagelar.info)

Halo Jabar – Kampung Adat di Indonesia makin hari makin terpinggirkan. Namun di tengah laju modernitas, sejumlah daerah di Jawa Barat masih mempertahankan pola hidup tradisional sesuai dengan adat istiadat.

Jawa Barat dikenal dengan adat dan budayanya yang cukup kental. Sampai saat ini masih ada beberapa kampung adat di Jawa Barat.

Beberapa kampung adat di Jawa Barat ini cocok untuk menjadi pilihan tempat wisata edukasi.

Berikut 3 kampung adat di Jawa Barat

1. Kampung adat Ciptagelar

Ciptagelar memiliki nama lain yaitu kasepuhan. Saat ini Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar berada di desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Karena sering berpindah tempat, rumah-rumah di sana berupa bangunan tidak permanen.

Rangkanya terbuat dari kayu dengan anyaman bambu. Sedangkan atapnya terbuat dari pelepah aren yang dikeringkan.

Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Setahun sekali, mereka menanam padi secara serentak dengan melihat gejala astronomi.

Karena terikat pada tradisi, petani di sini tidak menggunakan pestisida, pupuk kimia, mesin giling dan traktor.

Dan semua hasil panen di sini tidak boleh dijual, hanya dikonsumsi sendiri.

Walaupun warga Kampung Ciptagelar sangat menjaga tradisi dan adat, namun mereka juga terbuka dengan kemajuan teknologi.

kampung adat pulo
Wisatawan berfoto di kawasan Kampung Adat Pulo. (Foto/Ig@ayney10)

2. Kampung Adat Pulo

Kampung adat ini berdiri pada abad ke-17 oleh Mbah Dalem Arif Muhammad salah satu pejuang Mataram yang kemudian singgah dan menyebarkan ajaran Islam di desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kab. Garut.

Kampung ini memiliki enam rumah dan satu mushala. Dari masa ke masa tidak boleh ada penambahan bangunan.

Masyarakat di sana tidak diperbolehkan beternak hewan besar berkaki empat seperti kambing, sapi dan kerbau.

Kehadiran hewan tersebut dianggap akan merusak sawah, kebun, dan makam yang tersebar di area kampung.

Selain itu warga di sini masih melestarikan tradisi hindu yaitu, memandikan benda pusaka, syukuran dan ritual lainnya.

Warga di sana pun tidak boleh memukul gong besar dan berziarah pada hari Rabu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News