Berantas Tuberkulosis di Indonesia, Bio Farma Berkolaborasi dengan Becton Dickinson and Company

HALOJABAR.COM – Untuk membantu memberantas Tuberkulosis di Indonesia pada Tahun 2030, BD dan Bio Farma berkolaborasi.

Seperti diketahui, BD (Becton Dickinson and Company), sebuah perusahaan teknologi medis global terkemuka, dan Bio Farma, perusahaan life science milik negara di Indonesia, telah menandatangani sebuah nota kesepahaman (MOU) untuk sebuah upaya bersama guna memerangi tuberkulosis (TB).

Hal ini ditandai dengan penyediaan akses terhadap portofolio diagnostik TBC inovatif BD dan menjalin sebuah kemitraan untuk mengoptimalkan rantai pasokan solusi TBC di Indonesia.

MOU tersebut mencerminkan komitmen yang kuat terhadap kesehatan masyarakat dan inovasi, dan telah ditandatangani oleh pejabat Bio Farma, BD dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI, Wakil Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, dan pejabat perusahaan lainnya.

“Kolaborasi ini merupakan bukti dedikasi kami dalam membantu Indonesia dalam meningkatkan diagnosis TBC, khususnya TBC yang resistan terhadap beberapa obat dan TBC yang resistan terhadap satu obat,” ujar Nikos Pavlidis, Presiden, BD Diagnostic Solutions. “Saya terdorong oleh upaya kolektif kami yang sejalan dengan tujuan nasional Indonesia untuk memberantas TBC pada tahun 2030.”

Baca Juga: Bio Farma Kolaborasi dengan CEPI dalam Percepatan Produksi Vaksin di Global South

Dengan lebih dari satu juta kasus TBC setiap tahunnya, Indonesia mempunyai beban penyakit TBC tertinggi kedua di dunia. Sebelum pandemi global COVID-19 terjadi, TBC merupakan penyebab utama kematian akibat satu agen infeksius di negara ini. TBC yang resistan terhadap salah satu atau kedua obat lini pertama yang biasanya digunakan dalam pengobatan, rifampisin (RIF) dan isoniazid (INH), masih menjadi rintangan penting dalam upaya memberantas penyakit ini, karena pasien TBC yang resistan terhadap obat memerlukan pengobatan yang berbeda.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News