HALOJABAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat sudah ada 164 bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim. Laporan tersebut sepanjang November 2023.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, dari 164 bencana alam di dominasi oleh tanah longsor dan angin kencang atau puting beliung.
“Dari 164, tanah longsor dan angin itu ada 59 kejadian, banjir 21 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 23 kejadian,” kata Hadi Rahmat, pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Terkait laporan bencana, Hadi menyebut BPBD Jabar sudah instruksikan seluruh Kabupaten/Kota hingga unsur kewilayahan untuk segera meningkatan kewaspadaannya.
Menurutnya berdasarkan hasil pemetaan wilayah, saat ini ada beberapa daerah yang dinyatakan rawan terjadinya potensi bencana alam. Umumnya berada di daratan tinggi yang terdapat banyak tebing, dan wilayah selatan.
BACA JUGA: Pengendara Motor Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas di Jalan AH Nasution Bandung
“Wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, karena rata-rata di sana wilayahnya banyak perbukitan dan lereng-lereng sehingga itu biasanya rawan terjadinya longsor,” katanya.
Adapun wilayah dengan potensi banjir, kata Hadi meliputi kawasan Jawa Barat Utara. “Karena tanahnya lebih landai dibandingkan di wilayah selatan,” lanjut Hadi.
Selanjutnya dengan memasuki musim penghujan, BPBD Jabar berharap beberapa pihak terkait untuk melakukan kesiapsiagaannya dalam menghadapi potensi bencana alam.
“Karena biasanya hujan dengan intensitas tinggi itu, bisa berdampak kepada berbagai macam (bencana) baik longsor ataupun banjir, bahkan angin puting beliung,” tandas Dia.
Sementara itu , berdasarkan data laporan yang diberikan oleh BPBD Jabar selama Bulan November 2023, dari 164 kejadian bencana alam, Wilayah Kabupaten Bogor menjadi daerah terbesar yang sering mengalami bencana alam dengan jumlah total 46 kejadian.
