HALOJABAR.COM – Sebanyak 35 Kepala Keluarga (KK) korban bencana tanah longsor di Kampung Ciroke, Desa Sindangjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa tinggal di pengungsian.
Mereka ditempatkan di lokasi pengungsian yang berada di Madrasah Rojaul Huda, Kampung Leuwibaru, Desa Sindangjaya dan sebagian lagi mengungsi ke rumah kerabatnya. Mereka mengungsi usai longsor terjadi pada Selasa 14 Mei 2024 dini hari.
“Warga yang mengungsi total ada 35 KK, selain yang karena rumahnya rusak berat ada juga warga yang kondisi rumahnya terancam,” terang Camat Gununghalu, KBB, Hari Mustika, Jumat 17 Mei 2024.
BACA JUGA: Warga Korban Bencana Longsor di Gununghalu KBB Mendapatkan Trauma Healing
Dikatakannya, warga yang mengungsi itu karena merasa khawatir akan adanya longsor susulan. Selain warga yang tinggal di Kampung Ciroke ada juga yang berasal dari Kampung Cinangkod. Tapi tidak semua mengungsi ke madrasah, karena ada yang ke rumah saudaranya.
Berdasarkan hasil inventarisasi di lapangan, untuk di Desa Sindangjaya tercatat rumah yang rusak terdampak longsor ada 11 rumah. Rinciannya 7 rumah rusak ringan, serta 4 rumah rusak berat. Sementara yang kondisinya terancam longsor susulan ada 42 rumah.
“Potensi longsor susulan sangat besar, terutama jika hujan turun, terutama dari tebing setinggi 400 meter yang tepat berada di belakang rumah mereka,” ucapnya.
BACA JUGA: Pembersihan Material Tanah Longsor yang Tutup Jalan di Gununghalu Perlu Alat Berat
Lebih lanjut Hari menyebutkan, di Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu juga terjadi longsor yang membuat 3 KK atau 8 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka karena rumahnya rusak dan tidak bisa ditempati.
Namun warga yang mengungsi terkadang kembali ke rumah mereka di siang hari dan di saat cuaca cerah. Mereka bakal kembali ke pengungsian jika hujan deras mengguyur terutama di malam hari karena khawatir jika sedang tidur terjadi longsor.
