Kadisdik Dorong Kurikulum Pencegahan Radikalisme Diterapkan di Jabar

Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Jabbar Dedi Supandi mengatakan pihaknya telah menginventarisir Al Quran yang hilang di Al-Jabbar
Sekretaris DKM Al Jabbar yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi (Istimewa)

BANDUNG, HALOJABAR.COM -Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mendorong kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme dapat diaplikasikan di seluruh Jawa Barat. Hal ini dinilai penting, untuk memperkuat jiwa kebangsaan pada generasi yang akan datang.

Diketahui, saat ini Jawa Barat menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan kurikulum pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme tersebut. Yaitu, di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang didorong oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sebagai terobosan, kurikulum tersebut diterapkan untuk tingkat Paud,Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah menengah pertama (SMP).

“Saya mengapresiasi Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dengan diterapkannya kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme,” ujar Dedi Supandi, Senin (24/1/2022).

Dedi juga tidak lupa mengapresiasi BNPT yang telah berperan aktif mendorong kegiatan pencegahan teroris di Jawa Barat, termasuk dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan. Hal itu tampak dengan memasyarakatkan sila dan nilai Pancasila melalui permainan anak ‘Panca Main’ yang diperkenalkan di Jawa Barat pada akhir tahun 2021 lalu.

“Mengenai kurikulum Pencegahan dan Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme ini, saya berharap bisa ditiru oleh kabupaten kota se-Jawa Barat,” harap dia.

Dengan demikian, Dedi mengatakan, pemahaman mengenai pencegahan radikalisme di Jawa Barat dapat dilakukan sedari dini.

“Kenapa sangat penting, karena cara menanamkan pemahaman-pemahaman terkait pencegahan dari radikalisasi dan terorisme ini akan lebih efektif jika dilaksanakan di pendidikan sejak dini,” kata dia.

Selain itu, dia menambahkan, kurikulum tersebut ada kesinambungan dengan kurikulum Wawasan Kebangsaan dan Kurikulum Anti Korupsi yang telah diterapkan untuk level SMA, SMK maupun SLB.

“Sehingga ada kurikulum yang berjenjang dari mulai paud hingga level SMA. Maka, upaya ini menjadi sebuah penguatan bagi generasi yang akan datang untuk berkontribusi besar dalam pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan terorisme,” pungkas Dedi Supandi.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News