HALOJABAR.COM – Produksi sampah di Kota Cimahi yang akan dibuang ke TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus dikurangi. Pasalnya kuota pembuangan sampah yang masih diperbolehkan terus berkurang dari hari ke hari.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan melakukan komposting massal. Serta meminta masyarakat agar memilah sampah dari rumah untuk sampah organik dan anorganik sehingga mengurangi volume buangan ke TPA.
“Ke depan kami akan coba lakukan komposting massal untuk mengurangi sampah, saat ini sedang dimatangkan plan action-nya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Senin 5 Februari 2024.
BACA JUGA: Area Buangan Zona Satu TPA Sarimukti Penuh, Bandung Raya Terancam Lautan Sampah Lagi
Melalui konsep komposting massal ini, nantinya di setiap RW diadakan bank sampah untuk mengelola sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual. Sehingga tidak perlu lagi dibuang ke TPA Sarimukti dan hasil produksinya bisa memiliki nilai jual.
Sementara untuk sampah organiknya juga akan dimanfaatkan sehingga bisa mengurangi buangan sampah, karena tidak semua sampah diangkut dan dibuang ke TPA Sarimukti. Misalnya bisa menjadi pupuk, maggot, dan produk lainnya yang bermanfaat.
“Sekarang ini salah satu program pengurangan sampah yang masih berjalan adalah Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah),” sebutnya.
BACA JUGA: Pengelola Sebut Kabupaten Bandung Dilarang Buang Sampah ke TPA Sarimukti, Ini Alasannya
Disinggung soal jumlah sisa kuota pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke TPA Sarimukti, Chanifah menyebutkan masih tersisa 817 ritase. Masih banyaknya kuota tersebut karena selama ini pihaknya meminta masyarakat untuk mengurangi sampah dari sumbernya.
Seperti diketahui saat ini zona 1 TPA Sarimukti di Cipatat, KBB, kondisinya sudah penuh dan rencananya akan segera dialihkan ke zona 2 yang sedang dalam persiapan. Untuk di wilayah Bandung Raya, daerah yang sudah habis kuota pembuangannya adalah Kabupaten Bandung.
