Menkes: Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru: Obatnya Sudah Ada

Menkes: Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru: Obatnya Sudah Ada
Menkes: Wabah Pneumonia di China Bukan Virus Baru: Obatnya Sudah Ada/Freepik

HALOJABAR.COM – Wabah Pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China, rupanya bukan merupakan virus baru seperti COVID-19.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa wabah pneumonia yang melanda anak-anak di China tidak disebabkan oleh virus atau bakteri baru.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI dan penelitian WHO, Budi menjelaskan bahwa lonjakan kasus pneumonia di China disebabkan oleh virus atau bakteri yang sudah ada sebelumnya.

“Kenapa ini bisa terjadi, karena di China kondisi masyarakat dan lingkungannya membuat patogen-patogen itu hidup kembali. Jadi bukan sesuatu yang baru seperti COVID atau Ebola,” kata Budi ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 29 November 2023.

Menyikapi wabah pneumonia tersebut, WHO telah meminta seluruh negara memperketat upaya pencegahan dan memastikan agar lonjakan penyakit seperti pneumonia ditangani dengan baik.

“Karena ini (pneumonia) yang sudah ada, obatnya juga sudah ada. Cara deteksinya juga sudah ada,” sambungnya.

WHO telah mengimbau seluruh negara untuk memperketat langkah-langkah pencegahan sebagai respons terhadap wabah pneumonia ini, serta memastikan penanganan yang baik terhadap lonjakan penyakit seperti pneumonia. Menurut Budi, penyakit pneumonia sudah memiliki obat dan metode deteksi yang ada.

Budi juga mendorong para orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki daya tahan tubuh yang tinggi agar tidak mudah tertular penyakit menular seperti pneumonia. Ia menekankan pentingnya asupan makan yang cukup untuk menghadapi virus dan bakteri.

Lonjakan penyakit pneumonia pertama kali dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November 2023, menurut WHO. China mencatat adanya peningkatan klaster influenza dalam seminggu, yang dikaitkan dengan patogen yang sudah dikenal seperti influenza, pneumonia mikoplasma, virus pernapasan syncytial, rhinovirus, adenovirus, dan juga COVID-19.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News