Wisata  

Sejarah 5 Nama Jalan di Kota Bandung, Nomor 1 Punya Cerita Menyeramkan

Ilustrasi - Jalan Braga, salah satu nama jalan di Kota Bandung. (Foto: Humas Pemkot Bandung)

HALOJABAR.COM – Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang kembali ke kota ini.

Tidak sedikit orang dari luar Bandung yang awalnya hanya bekerja atau menuntut ilmu di kota kembang, pada akhirnya memilih untuk menetap di kota yang juga dijuluki Paris van Java itu.

Jalanan kota Bandung yang kental dengan nuansa eropa terkhusus Belanda, sangat menarik untuk ditelusuri. Jalan Asia Afrika merupakan salah satu jalan favorit yang sering dikunjungi oleh oleh wisatawan.

Ternyata ada sejarah di balik nama-nama jalan di kota Bandung. Berikut ini sedikit ulasan tentang 5 sejarah nama jalan di kota Bandung, seperti disadur dari berbagai sumber:

1. Jalan Braga

Hingga akhir abad 18, kota Bandung memiliki pola permukiman yang memisahkan kawasan hunian.

Kawasan hunian untuk orang eropa (terkhusus Belanda) berada di sebelah utara. Sedangkan untuk orang non Belanda (pribumi) berada di sebelah selatan.

Salah satu jalan yang selalu dikunjungi oleh para wisatawan. Namun dibalik itu, dulunya jalan ini memiliki sejarah kelam dan menyeramkan.

Berdasarkan sejumlah literasi, Jalan Braga dahulu merupakan wilayah yang menyeramkan dan ditakuti untuk dilalui karena sering terjadi tindak kriminal seperti perampokan dan penculikan. Maka dari itu masyarakat sempat memberi nama jalan ini Jalan Culik.

Lalu sempat berubah nama menjadi Jalan Pedati, sampai akhirnya berganti lagi menjadi Jalan Braga hingga sekarang.

2. Jalan Tamblong

Sekitar tahun 1874, ada enam keluarga yang tinggal di kota Bandung. Tam Long adalah orang Tionghoa pertama yang tinggal menetap di kota berjuluk Paris Van Java.

Tam Long berprofesi sebagai tukang mebel dan dikenal dengan nama Keluarga Tam Long. Kemudian namanya diabadikan menjadi Jalan Tamblong.

Jalan Tamblong dulunya dikenal dengan nama Jalan Akip Prawira Suganda. Jalan Tamblong membentang dari ujung Jalan Sumatra hingga Jalan Lengkong Besar.

3. Jalan Banceuy

Banceuy merupakan salah satu jalan di Bandung yang lokasinya dekat dengan Jalan Asia Afrika. Dulunya jalan ini bernama Bantjeuyweg, namun pada tahun 1871 diubah menjadi Jalan Banceuy.

Berdasarkan kamus bahasa sunda, nama Banceuy ini dapat diartikan sebagai kampung yang bersatu dengan kandang kuda (istal).

Dulunya jalan Banceuy ini sempat dijadikan tempat peristirahatan dan tempat mengganti kuda, khususnya dalam keperluan transportasi.

Sisi menarik dari Jalan Banceuy ini adalah terdapat pabrik kopi legendaris bernama Kopi Aroma. Di sini pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan dan membelinya secara langsung.

4. Jalan Wastukancana

Sebelum dinamai Jalan Wastukancana, Jalan ini bernama Engelbert Van Bevervoordeweg diambil dari nama pelopor penerbangan pada jaman itu.

Engelbert meninggal pada tahun 1918 akibat pesawatnya jatuh di Bandara Sukamiskin. Pemerintah Belanda membuat patung beliau pada tahun 1920 untuk mengenang jasa-jasanya.

Sebelum dipindahkan ke Museum Bronbeek di Arnhem Belanda, patung ini sempat diletakkan di sebuah tikungan Jalan Wastukancana.

5. Jalan Siliwangi

Bagi masyarakat Bandung, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Jalan Siliwangi. Dulunya jalan ini bernama Jalan Dr. De Greerweg.

Namun kemudian diganti dengan nama Jalan Siliwangi. Penamaan Jalan Siliwangi ini diambil dari sosok Prabu Siliwangi.

Sosok Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran yang terkenal karena kepemimpinannya dapat membuat masyarakat Pajajaran sejahtera, adil dan makmur.

Dibangunnya Jalan Siliwangi ini bertujuan untuk memperlancar hubungan antara barat dan timur daerah kota Bandung.(*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News