HALOJABAR.COM – Tren kenaikan harga langganan layanan streaming musik tidak terhindarkan, dan Spotify menjadi salah satu penyedia yang terlibat dalam penyesuaian harga ini.
Setelah mengalami kenaikan tahun lalu, kini kabar mengenai kenaikan harga kembali mencuat, khususnya untuk lima negara termasuk Inggris, Australia, dan Pakistan.
Menurut laporan dari Bloomberg, kenaikan harga diperkirakan akan berkisar antara USD 1 hingga 2 per bulan. Meskipun demikian, belum ada kepastian apakah Indonesia akan termasuk dalam daftar negara yang terkena dampak kenaikan harga ini.
Salah satu alasan yang disinyalir di balik kenaikan harga adalah untuk menutupi biaya pengadaan audiobook.
BACA JUGA: Spotify Umumkan PHK Terhadap 1500 Karyawannya
Spotify memberikan akses 15 jam gratis audiobook bagi pengguna premium, namun demikian, pengadaan audiobook tentu memerlukan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.
Sebagai upaya untuk mengatasi kenaikan biaya ini, Spotify berencana untuk mengenalkan jenis paket langganan baru yang tidak termasuk audiobook.
Walaupun detail mengenai jenis paket baru ini masih dirahasiakan, diperkirakan Spotify akan menawarkan paket langganan yang hanya mencakup musik dan podcast.
BACA JUGA: 10 Artis dan Lagu K-Pop yang Paling Banyak Diputar di Spotify 2023
Saat ini, Spotify memiliki tiga tipe langganan premium, yaitu Individual, Family, dan Duo. Kemungkinan besar, Spotify akan menaikkan harga untuk paket yang sudah termasuk audiobook, sementara mereka akan merilis paket baru yang tidak menyertakan fitur tersebut.
Kabar baiknya, fitur audiobook di Spotify masih belum tersedia untuk wilayah Indonesia. Ini mengindikasikan bahwa kemungkinan harga langganan Spotify di Tanah Air tidak akan mengalami kenaikan.
Namun, tentu saja kita masih menunggu pengumuman resmi dari pihak Spotify terkait hal ini. Semoga saja keputusan ini membawa dampak yang positif bagi para pengguna layanan musik streaming di Indonesia.***
