Terbanyak di Indonesia, Ridwan Kamil Serahkan SK BLUD ke 35 SMK di Jabar

Data tersebut menandakan jika teaching factory yang dimiliki SMK di Jawa Barat sudah banyak yang berstandar industri. Sebab, salah satu syarat SMK menjadi BLUD adalah fasilitas teaching factory-nya harus berstandar pabrik.

Hasil produksi para siswa di 35 SMK BLUD di Jabar, dipajang dalam pameran di SMKN 1 Karawang. Atalia Praratya Ridwan Kamil berkesempatan meninjau karya-karya tersebut. Ia terkesan dengan inovasi anak didik di Jabar.

Atalia Ridwan Kamil juga kagum dengan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang mampu melahirkan startup baru potensial seperti Muhamad Azka Farhan dari SMKN 9 Bandung. “Dia berhasil mencapai omzet Rp 1 miliar dari jualan sari lemon. Ini sangat luar biasa,” pujinya.

Direktur BUMD, BLUD, BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budi Santosa mengatakan, Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya dalam hal kesigapan dan banyaknya SMK yang sudah jadi BLUD. “Provinsi Jawa Barat dapat menjadi contoh bagi provinsi yang lain,” kata Budi di lokasi launching.

Ia mengparesiasi sekaligus mengingatkan kepada para pemimpin BLUD SMK untuk hati-hati dalam pengelolaan keuangan sekolah untuk terhindar dari permasalahan hukum di kemudian hari.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Vokasi Pendidikan Kemendikbud Wikan Sakarinto mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah antusias dalam penerapan BLUD SMK.

Wikan mengatakan, setiap provinsi di Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan SMK menjadi BLUD. Ia memprediksi, hingga akhir tahun 2022, jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 sekolah.

“Ini terlihat dari willingness (kesediaan) dan eagerness (keinginan) dari setiap provinsi. Seperti Jatim, Sumsel dan Sulsel. Dan Jabar yang paling banyak mengajukan banyak SMK menjadi BLUD,” katanya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News