HALOJABAR.COM- Belakangan ini sempat beredar bocoran daftar menteri kabinet Prabowo – Gibran, di media sosial. Bocoran daftar kabinet menteri Prabowo – Gibran yang beredar di media sosial pun, menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Meski begitu, wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rahayu Saraswati menegaskan jika hal tersebut adalah hoaks.
“Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoaks. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang” ujar Sara dikutip dari laman Kompas.
Pasalnya, Sara menyebut jika berdasarkan pengalaman, prediksi susunan kabinet tidak jarang salah. Selain itu, Sara menjelaskan jika kubu Prabowo-Gibran sangat terbuka untuk siapapun.
“Jangan lupa kita masih terbuka kepada siapa pun yang mau bergabung di pemerintahan ke depan. Pak Prabowo sudah tegaskan itu” tegasnya.
Pada isu yang beredar ini, terlihat sejumlah nama beserta foto yang diesebut bakal mengisi posisi menteri, dewan pertimbangan presiden dan kepala staf. Salah satunya terdapat nama dan foto Ridwan Kamil yang mengisi posisi Menteri PUPR.
Ridwan Kami sendiri mengaku jika dirinya sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. RK pun tidak menampik jika dirinya memiliki keinginan menjadi menteri.
“Pilihan saya memang tiga ya, antara menteri, gubernur DKI dan gubernur Jabar. Tapi, per hari ini belum saya putuskan” kata RK dikutip dari laman CNN.
Namun sejauh ini, pria yang akrab dipanggil Emil ini, masih belum bisa memastikan hal tersebut. Pasalnya, secara perasaan RK memiliki keinginan besar untuk kembali menjadi Gubernur Jawa Barat.
Apabila kembali menjadi Gubernur Jawa Barat, digadang-gadang RK sendiri akan bersanding dengan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Meski begitu, ia masih belum bisa memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Presiden Putin Vladimir Ucapkan Selamat atas Unggulnya Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
“Belum bisa saya sebutkan ya, tapi wacana itu pernah disampaikan ke saya. Ya nanti saja” tambahnya.
“Kalau hati cenderung mungkin melanjutkan Jabar jilid dua, tapi belum saya putuskan karena proses masih panjang, dinamika pasti ada karena Pilkada itu bulan November tanggal 27, jadi masih terlalu panjang ya” pungkas RK.***
