HALOJABAR.COM- Gunung Semeru kembali erupsi dengan melontarkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 1.000 meter pada hari Kamis 15 Februari 2024, pagi tadi. Hal tersebut disampaikan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian.
Sigit mengatakan jika Gunung Semeru mengalami erupsi pada hari Kamis 15 Februari 2024, pukul 06.28 WIB, pagi tadi. Sigit menyebut jika erupsi ini menghasilkan abu berwarna putih hingga kelabu ke arah timur laut.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Ini Imbauan untuk Warga
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 101 detik” ujar Sigit, dikutip dari laman Antara.
Melalui laman Magma Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi, sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tadi.
Berdasarkan catatan PVMBG, Letusan pertama terjadi pada pukul 01.13 WIB, dengan tinggi abu mencapai kurang lebih 800 meter mengarah ke timur laut. Dalam catatan alat seismogram, erupsi tersebut memiliki amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 132 detik.
Melihat peristiwa tersebut, PVMBG mengimbau kepada masyaratak untuk tidak melakukan aktivitas apapun, di wilayah tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, di luar jarak tersebut PVMBG meminta kepada masyarakat untuk tidak aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Pasalnya, PVMBG menilai jika wilayah tersebut berpotensi terlanda perluasa awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Baca Juga: UPDATE Erupsi Gunung Marapi: 75 Pendaki Sudah Berhasil Ditemukan, Polisi Terus Sisir di Area Bahaya
PVMBG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Berdasarkan catatan PVMBG, gunung yang terletak di Kabupaten Malan dan Lumajang ini, merupakan berapi paling aktif di Indonesia tahun 2023, dengan catatan erupsi sebanyak 29.131 kali.***
