HALOJABAR.COM- Selain Curug Pelangi, ada Curug lainnya yang tak kalah indah untuk dijadikan tempat berwisata di sekitaran Bandung, salah satunya adalah Curug Tilu Leuwi Opat.
Curug atau dalam bahasa Indonesia air terjun, merupakan salah satu keindahan alam yang ada di setiap daerah.
Curug Tilu Leuwi Opat yang berada di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat merupakan perpaduan dari beberapa objek berupa curug (air terjun), leuwi (sungai), goa, dan hutan alami yang memiliki luas lebih dari 5 hektare.
Seluruh objek wisata tersebut tentunya bisa kita nikmati apabila kita berkunjung ke sini.
Curug Tilu Leuwi Opat menawarkan suasana alam yang asri
Suasana alam yang sangat asri menjadikan tempat wisata yang satu ini selalu menjadi destinasi wisata favorit bagi warga yang ingin berlibur menikmati keindahan alam.
Baca Juga: Curug Cimedang, Surga Tersembunyi di Kabupaten Tasikmalaya
Tentu tempat wisata ini tidak hanya untuk masyarakat sekitaran Cimahi dan Bandung Barat saja, banyak para wisatawan luar kota yang berkunjung ke Curug Tilu Leuwi Opat ini.
Nama lain dari curug ini adalah Curug Tilu Parongpong atau Curug Tilu Ciwidey. Jangan bingung, karena semua nama tersebut merujuk pada satu tempat yang sama.
Curug Tilu Leuwi Opat memiliki arti Curug (air terjun) Tilu (tiga) Leuwi (Sungai) Opat (empat) seperti itulah kira-kira jika nama curug ini diartikan secara harfiah.
Baca Juga: Paling Sejuk di Bandung, Ini 6 Wisata Hits di Ciwidey yang Wajib Dikunjungi Pelancong
Nama tersebut diberikan karena curug ini memang memiliki air terjun yang terpecah menjadi tiga aliran. Tiap-tiap aliran memiliki tinggi yang terlihat bertingkat-tingkat sehingga membentuk sebuah pemandangan yang sangat indah.
Tidak hanya terdapat satu curug saja
Di tempat wisata ini tidak hanya terdapat satu curug saja, ada berbagai curug yang lainnya diantaranya Curug Citulang, dengan aliran air yang paling tinggi.
Berikutnya Curug Aseupan yang berada pada ketinggian diantara dua buah ngarai yang ada di kawasan wisata alami Curug Tilu.
Curug ini dinamakan Curug Aseupan karena membentuk Aseupan (kukusan tradisional Sunda yang bentuknya menyerupai kerucut) sehingga dinamakan seperti itu.
Dan curug yang terakhir ada Curug Cilaki, yang merupakan curug yang paling kecil diantara ketiga curug lainnya.
