Danamon Peduli Tanam Lima Ribu Pohon Mangrove di Pangandaran

Penananaman secara simbolis 5.000 mangroves oleh (Kiri Ke kanan) Kepala Satuan Polisi Air Resor Pangandaran AKP Sugiayanto, Komandan KODIM 0625/Pangandaran Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto, M.I.P, Regional Corporate Officer Danamon Region Jawa Barat Pinastika Junia, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan, Sarlan, S.Ip, Komandan POS TNI AL Letda Laut (T) Junaedi.

HALOJABAR.COM – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) secara aktif mengadakan berbagai inisiatif untuk mengurangi emisi karbon melalui program Danamon Peduli. Melalui program Peduli Lingkungan 2023, Danamon Region Jawa Barat dan melibatkan karyawan sebagai relawan (D-Volunteers) melakukan penanaman 5.000 pohon mangrove dan meresmikan pembangunan Balai Konservasi Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Acara peresmian diadakan pada Sabtu, 14 Oktober 2023 dan dihadiri oleh Komandan KODIM 0625/Pangandaran Letkol Inf. Indra Mardianto Subroto, M.I.P, Kepala dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran Drs. Trisno, Komandan POS TNI AL Letda Laut (T) Junaedi, Camat Parigi Nana Sukrana S.Ip, Kepala Satuan Polisi Air Resor Pangandaran AKP Sugiayanto, Regional Corporate Officer Bank Danamon Region Jawa Barat Pinastika Junia, Kelompok Tani Mangrove Berkah Anugrah Bojongsalawe dan juga puluhan relawan Danamon.

Pinastika Junia mengatakan, Danamon memiliki target untuk menanam 30 ribu pohon mangrove pada tahun 2023 sebagai bagian dari inisiatif kami dalam menurunkan emisi karbon dan pelestarian lingkungan.

Teluk Pangandaran dipilih menjadi salah satu lokasi penanaman karena selain sebagai upaya konservasi, kami juga harapkan mangrove ini menjadi upaya pengurangan risiko bencana.

“Kami berterima kasih terhadap Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihannya telah menginisiasi program Pengendalian Kerusakan dan Pemeliharaan Ekosistem Lahan Basah yang melibatkan mitra strategis seperti kelompok tani, kelompok nelayan, akademisi, tokoh masyarakat, TNI, dan pihak swasta dalam upaya penanaman dan pemeliharaan mangrove di wilayah ini,” ujar Pinastika Junia.

Belajar dari tsunami Pangandaran 2006, konservasi mangroves terus digalakan. Akar mangrove yang kuat dapat berfungsi sebagai penghalang alami yang dapat menyerap dan mengurangi energi gelombang tsunami. Selain itu seiring pengembangan Pangandaran sebagai tempat wisata, dengan ekosistem yang indah dan ekologi yang unik mangrove juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News