HALOJABAR.COM– Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat gencar melakukan pengetesan secara masif, terkait tingginya kasus HIV AIDS. Selama periode Januari – Agustus 2023, tercatat ada sekitar 6.379 kasus HIV ditemukan di 27 kabupaten/kota.
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Jabar, Yudi Koharudin menjelaskan jumlah ribuan kasus HIV AIDS ditemukan melalui pengetesan yang digelar pihaknya dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
“Kita itu melakukan pengetesan secara masif kepada populasi kunci, jadi orang-orang yang mempunyai resiko tinggi terkena HIV itu kita lakukan pengetesan termasuk juga ibu hamil,” kata Yudi Koharudin, pada Senin, 25 September 2023.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Sebut Kebakaran TPA Sarimukti Sudah Berhasil Dipadamkan
Adapun demikian, Yudi mengatakan kasus HIV AIDS yang diindentifikasi selama periode Januari – Agustus 2023 kemarin, masih dalam kategori tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2022 lalu.
“Sebetulnya tidak tinggi amat (kasusnya), jadi penemuan kasusnya relatif rendah dibandingkan tahun kemarin, sehingga tidak begitu signifikan naiknya,” ujarnya
Antisipasi yang dilakukan oleh Dinkes Jabar untuk menekan jumlah HIV AIDS, Yudi menjelaskan pihaknya akan terus melakukan pengetesan secara masif di masyarakat.
BACA JUGA: KPU Nyatakan Partisipasi Pemilih di Jawa Barat Tergolong Tinggi
“Untuk antisipasi HIV ini, itu harus kerjasama dengan lintas sektor bukan hanya kesehatan saja karena kita menargetkan hingga tahun 2030 nanti HIV AIDS di Jabar itu sudah bisa di eliminasi,” ujar Yudi.
Sejatinya wilayah yang paling tinggi positif HIV ada di Kota Bandung dan Bekasi. Dari 6.379 kasus, Kota Bandung sebanyak 630, dan Bekasi 622 kasus HIV.
“Jadi Kota Bekasi dan Kota Bandung paling tinggi kasusnya. Kemudian ada Kabupaten Bekasi juga, Kabupaten Bogor, dan Indramayu juga tinggi,” pungkasnya.***
