BANDUNG, HALOJABAR.com – Ghozali sukses meraup uang miliaran rupiah setelah karya foto selfie-nya dijual di Non Fungible Token (NFT).
Diketahui, Ghozali merupakan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Dia mulai meng-upload koleksi foto selfie-nya pada akhir Desember 2021 lewat akun OpenSea Ghozali Everyday.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun memuji kesuksesan Ghozali, menurutnya Ghozali adalah contoh sukses bahwa karya kreatif dan konsistensi mendapat tempat dan apresiasi yang luar biasa di NFT.
“Ghozali Everyday, WAGMI (we all gonna make it)!,” tegas Kang Emil, Jumat (15/1/2022).
Kang Emil juga mengatakan bahwa fenomena Ghozali Everyday membuka mata banyak pihak bahwa NFT yang sudah dia dengungkan sejak tahun lalu betul-betul memberi peluang baru bagi ekonomi kreatif.
Menurutnya, tak hanya lukisan, produk kreatif lainnya juga bisa ditawarkan di NFT. Terlebih, pola perdagangan di bursa seni digital ini tidak lagi mempersoalkan karya bagus atau jelek. Sepanjang ada yang menyukai, kata Kang Emil, maka transaksi pun akan terjadi.
“Apa yang saya sampaikan saat itu terbukti kan? Capaian Ghozali dan lukisan yang dijual Pak Solihin di Jalan Braga yang saya pajang di akun NFT sangat membanggakan. Saya berharap ini menginspirasi pelaku industri kreatif lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, karya-karya NFT Ghozali Everyday yang terjual menunjukan bahwa pembeli menghargainya dengan nilai yang luar biasa. Berdasarkan data DappRadar, penjualan NFT mampu menembus angka tertinggi, yaitu 10,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp152 triliun pada kuartal III tahun 2021.
“Saya lihat ada anak kecil buat gambar digital dapat Rp4 miliar. Ada satu gambar monyet dijual Rp50 miliar. Jadi, apa yang terlihat sederahana bisa mahal karena kuncinya di marketing. Jika kuncinya marketing, maka saya punya peran mengangkat, menaikan mempromosikan (karya). Jadi tak semata karya luar biasa pasti mahal. Karyanya biasa aja tapi karena marketingnya mampu meningkatkan minat jadi mahal,” bebernya.
Oleh karenanya, Kang Emil pun berjanji segera merealisasikan rencana Pemprov Jabar membuka akun NFT guna memfasilitasi para seniman dan pelaku ekraf, agar kesejahteraan mereka bisa meningkat.
“Jadi (pelaku ekraf) bisa titip di akun yang kami buat, tidak usah register dan bayar lagi. Nanti hasil penjualannya kita serahkan pada pemilik karya. Kita ibaratnya menyediakan wadah,” jelasnya.
Terakhir, Kang Emil juga menilai, apa yang dilakukan Ghozali menjadi contoh bagi kaum muda lainnya bahwa kreativitas dan konsistensi berkarya bisa menjadi jalan agar terhindar dari bahaya narkoba.
“Saya mengajak anak muda milenial untuk fokus berkarya, perlu diingat momentum Indonesia Emas 2045 memerlukan orang-orang tangguh dan kreatif, WAGMI!,” tandasnya. (hn)