SUKABUMI, HALOJABAR.com – Pernahkah kamu berwisata ke Sukabumi? Sukabumi adalah sebuah kabuten di tatar pasundan provinsi Jawa Barat. Nama Sukabumi berasal dari kata Bahasa Sunda yaitu Suka dan Bumen (menetap). Jadi, Sukabumi bermakna suatu kawasan yang disukai untuk menetap, dikarenakan iklimnya yang sejuk.
Kota Sukabumi terletak 120 km sebelah selatan Jakarta dan 96 km sebelah barat Bandung ini, ternyata mempunyai banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, lho, salah satunya adalah wisata alam yang menjadi favorit wisatawan, yaitu Gua Buniayu.
Gua Buniayu memiliki sistem gua terbaik di seluruh wilayah Asia Tenggara, sejak beroperasi pada tahun 1992, Goa ini dilengkapi dengan peralatan keselamatan bertaraf internasional serta pemandu-pemandu yang sangat terlatih, Guys.
Gua Buniayu memiliki arti kecantikan yang tersembunyi
Gua Buniayu memiliki luas areal sekitar 10 hektar, pertama kali disusuri oleh ahli gua Indonesia bersama penelusur dari Federasi Speologi Perancis, George Robert, pada tahun 1982.
Dahulu, Gua ini disebut sebagai Gua Siluman karena pernah dijadikan lokasi syuting film “Si Buta dari Goa Hantu,” Namun, setelah dikelola oleh Perum Perhutani, berubah nama menjadi Wisata Wana Gua Buniayu.
Buniayu sendiri berasal dari kata Buni yang berarti sembunyi dan ayu yang berarti cantik. Tetapi, warga sekitar lebih mengenal gua ini dengan sebutan Gua Cipicung, karena lokasinya yang berada di Cipicung, Sukabumi, Jawa Barat.
Oya, Gua Buniayu merupakan salah satu dari sedikit goa di Indonesia yang mempunyai gerbang masuk vertikal, lho …
Bila pada umumnya kamu memasuki Gua melalui gerbang horizontal, di Gua Buniayu kamu memiliki dua cara untuk melakukan penelusuran, yaitu masuk melalui penelusuran vertikal atau penelusuran khusus, dan kamu juga bisa masuk melalui penelusuran horizontal atau penelusuran umum.
Masuk melalui penelusuran vertikal atau penelusuran khusus
Jika kamu menyukai tantangan, mungkin kamu wajib mencoba masuk melalui penelusuran masuk vertikal, Guys. Melalui penelusuran ini kamu akan menelusuri gua selama kurang lebih 3 jam dengan perjalanan yang penuh tantangan, mulai dari melewati jalan berbatu, berlumpur, serta melewati sungai di dalam gua.
Jadi, selain kamu harus turun dengan peralatan lengkap seperti wearpack, headlamp, sepatu boot, helm, dan sarung tangan, kamu juga harus super hati-hati karena banyak jalan licin dan terjal yang cukup rawan.
Masuk melalui penelusuran horizontal atau penelusuran umum
Nah, jika kamu masuk melalui penelusuran horizontal atau penelusuran umum, kamu tidak akan melalui medan yang sesulit penelusuran vertikal. Peneulusuran horizontal ini cocok untuk kamu yang hanya ingin berwisata melihat keindahan stalaktit yang mempesona di dalam Gua Buniayu.
Kamu pun hanya perlu mengenakan sepatu boot untuk masuk dan menikmati keindahan pemandangan stalaktit-stalkatit alami yang memiliki beragam bentuk.
Gua Buniayu memiliki tiga zona lho, Guys, yaitu zona terang, zona senja, dan zona gelap abadi.
Pada zona terang, kamu akan dimanjakan oleh berbagai ornamen menarik dengan bentuk yang beragam. Selanjutnya, kamu akan mendapati zona senja, dimana pada lokasi ini cahaya sudah mulai sulit masuk ke dalam, Guys. Hati-hati.
Terakhir adalah zona gelap abadi. Sesuai dengan namanya, cahaya matahari sudah tidak terlihat lagi. Hiii … Lampu mana lampu?
Nah, untuk itu kamu disarankan menggunakan headlamp untuk memberikan penerangan saat berada di zona ini, ya. Jangan lupa pegangan sama Aa pemandu, biar ngga kepentok stalaktit. 😀
Gua Buniayu memiliki puluhan lorong yang saling terhubung
Gua Buniayu memiliki panjang sekitar 3,3 km, yang terdiri dari beberapa lorong pendek yang bisa kamu jelajahi. Seperti Gua Bibijilan yang panjangnya sekitar 717 meter, Gua Nyangkut 390 meter, Gua Tanpa Nama 400 meter, dan Gua Adni 635 meter.
Gua Buniayu memiliki ornament yang alami dan bentuknya beragam
Ini dia yang menyebababkan Gua Buniayu menjadi tempat wisata favorit bagi wisatan, Gua Buniayu memiliki keindahan ornamen yang alami, diantaranya terdapat stalaktit, stalakmit, dan flow stone.
Ornament -ornament tersebut memiliki bentuk yang beragam, ada yang berbentuk seperti air terjun, menara, dan gundukan-gundukan seperti gunung kecil. Pembentukan ornament tersebut alami lewat proses alam ribuan tahun, Guys.
Gimana, tertarik berwisata alam ke Gua Buniayu dan merasakan sensasi petualangan 3 jam di perut bumi? Jika ya, segera masukan Gua Buniayu ke dalam list perjalan wisata kamu berikutnya, ya. (*)