Pedagang lainnya, Ujang Daryana mengakui, naiknya harga beras membuat dirinya mengurangi stok barang. Sebab dikhawatirkan barang tidak laku, atau misalnya dibeli dengan harga tinggi tapi tiba-tiba harganya langsung drastis turun, sehingga pedagang bisa merugi.
“Sekarang kondisinya sangat sulit, selama puluhan tahun jualan sekarang yang paling jelek, bahkan jika dibandingkan dengan saat COVID-19,” keluhnya.
Dikatakannya, di awal tahun 2024 ini harga beras naik sampai dua kali. Kenaikan harga mencapai Rp1.500-Rp2.000 per kg. Seluruh harga beras naik tanpa terkecuali. Harga beras Cianjur paling mahal, dari Kuningan dan Tasikmalaya juga naik tinggi
“Kalau pedagang simpel aja, pengennya harga normal, jadi konsumen juga banyak. Gak seperti sekarang ini, semua serba sulit,” imbuhnya.***