Kelurahan Cipadung Ciptakan ‘Sesah Hilapna’ Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Sampah

Diskominfo Kota Bandung 

HALOJABAR.COM- Demi mengoptimalkan pengelolaan sampah, Kelurahan Cipadung ciptakan program unggulan ‘Sesah Hilapna’. Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengoptimalisasi pengelolaan sampah di wilayahnya.

Pemkot Bandung meminta kepada setiap kecamatan dan kelurahan diharapkan terus melakukan inovasi dalam meminimalisir sampah yang dibuang. Menanggapi hal tersebut, Kelurahan Cipadung berinovasi dengan memunculkan progam ‘Sesah Hilapna’.

Baca Juga: Berkat Usaha dan Kolaborasi, Sampah Harian Kota Bandung Berkurang 31 Persen

Program Sesah Hilapna ini merupakan singkatan dari Sedekah Sampah Hadirkan Lingkungan Pemukiman Nyaman dan Asri. Lewat program tersebut, pihak Kelurahan Cipadung berharap jika masyarakatnya mulai terbiasa dalam memilah sampah.

“Kita gulirkan program Cipadung Sesah Hilapna. Jadi diharapkan mulai memilah sampah, organik yang basah ke saung maggot. Kalau sampah organik kering ke Kang Empos dan sampah non organik disedekahkan kepada pemulung atau pengepul melalui Tim Gorber dijual,” beber Lurah Cipadung, Lukman Ependi pada Kegiatan Podcast Bersama Humas Bandung.

Mengenai saung maggot, Lukman menjelaskan jika pihaknya telah memulai sejak tahun 2018, silam. Dalam hal ini, Lukman menyebut jika pihaknya melibatkan warga dalam memberikan sampah ke saung maggot.

“Cipadung punya saung maggot, sejak tahun 2018. Ada penggiat maggot di RW 04 meskipun secara individual. Ini sudah berjalan lama dan melibatkan warga untuk sedekah sampah ke penggiat maggot itu,” ungkapnya.

Lukman menjelaskan jika saung maggot di wilayahnya masih berjalan secara optimal dalam pengelolaan sampah, hingga saat ini. Hal tersebut pun terbantu dengan dukungan dari Pemkot Bandung yang membangun hangar maggot.

“Alhamdulilah itu masih berjalan, kemudian bertambah tahun ini dukungan dari Pemkot Bandung dibangun hangar maggot seluas 100 meter persegi,” tuturnya.

Lukman mengungkapkan, pada pengelolaan sampah, saat ini masih proses menjadi nilai ekonomi. Sehingga secara bertahap upaya ini bisa dirasakan oleh masyarakat yang berjumlah 21.194 jiwa itu.

“Pengelola sampah kita harap mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun saat ini hasil ekonomi yang diterima belum dirasakan perlu waktu dan perjuangan, ini masih proses,” akunya.

Baca Juga: Sekda Kota Bandung Apresiasi Relawan Pepeling Dispora dalam Penanganan Sampah di TPS Gudang Selatan

Sebagai upaya pengelolaan sampah di wilayah tersebut, Lukman terus memberikan sosial kepada masyarakat dalam kegiatan tertentu, mulai dari posyandu hingga PKK.

“Cara sosialisasi, kita manfaatkan momen pertemuan. Kita sampaikan agar mulai memilah sampah dari rumah. Kita sampaikan pada kegiatan posyandu, PKK termasuk woro – woro. Bahkan kita datangi tempat rumah makan warung Tegal untuk memilah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai makanan maggot,” ujarnya.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News