Mengapa Orang Soleh Harus Kaya Raya? Gus Baha Ungkap Alasannya yang Mencengangkan

Mengapa Orang Soleh Harus Kaya Raya? Gus Baha Ungkap Alasannya yang Mencengangkan
YouTube

HALOJABAR.COM – Gus Baha mengatakan,  menjadi syarat penting bagi seorang kiai, ulama atau orang saleh untuk kaya raya dan memiliki keberlimpahan harta.

Dalam pandangan Gus Baha, kekayaan jika berada di tangan orang saleh, Insya Allah akan dibawa pada kebaikan.

Sebaliknya, saat harta kekayaan berada di tangan orang fasik akan membawanya pada gerbang kemaksiatan.

“Secara logika fikih, harta itu fitnah. Sakan-akan harta itu masalah. Tapi kalau ini (harta) dimiliki orang dzalim, maka akan menjadi masalah besar. Sehingga orang saleh juga harus menguasai harta,” ujar Gus Baha dikutip dari YouTube saat menjadi narasumber dalam Haul Majemuk Masyayikh dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Menurutnya, Imam Syafi’i, walaupun hidupnya sangat sederhana dan mengagumi orang miskin, tapi tetap menginginkan orang saleh menguasai harta. Hal ini seperti kisah ketika Imam Syafi’i bertanya kepada gurunya, Imam Malik, tentang orang yang alim selain dia.

“Jawaban Imam Malik lucu. ‘Dulu Imam Abu Hanifah, tapi sekarang orangnya sudah meninggal, ilmunya diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban’, begitu jawaban Imam Malik,” terang Gus Baha.

Imam Malik adalah sosok yang alim tapi juga kaya raya. Ia terbiasa dengan pakaian mewah, surban menjuntai, kendaraan yang berganti-ganti dari jenis kuda dan unta mahal, serta asesoris duniawi lainnya.

Bahkan saat hari wafatnya, Imam Malik meninggalkan harta yang cukup banyak, seperti karpet, bantal berisi bulu, dan lainnya yang ketika itu terjual dengan harga lima ratus dinar.

“Jadi Imam Malik itu kaya, dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban juga kaya, tapi juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” ucap Gus Baha.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News