Ragam  

Mengenal Oasis, Surga Terpencil di Tengah Gurun Pasir

Mengenal Oasis, Surga Terpencil di Tengah Gurun Pasir
Mengenal Oasis, Surga Terpencil di Tengah Gurun Pasir. (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Mengenal Oasis, Surga Terpencil di Tengah Gurun Pasir

Kita sering mendengar sebuah istilah oasis di padang pasir. Ketika kita merasa lelah dan hampir mati karena kekeringan kita selalu akan diperlihatkan atau bahkan  dipertemukan dengan sebuah surga kecil di tengah gurun pasir atau sering disebut oasis.

Apakah sebenarnya oasis ini memang ada dan memang kalau benar-benar ada bagaimana sebenarnya oasis ini terbentuk?

Mari kia kulik bersama lewat ulasan yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber khusus untuk kalian semua Sibt Halo Tercinta! Markisa! Mari, kita simak bersama! Berikut Tentang Oasis.

Oasis adalah

Kata oasis muncul melalui bahasa Latin: oasis dari bahasa Yunani Kuno: ὄασις oasis, yang diambil secara langsung dari bahasa Mesir Demotik. Istilah untuk oasis dalam bahasa Koptik, keturunan Mesir Demotik, adalah wahe atau ouahe yang berarti ‘tempat tinggal’.

Oasis, oase, atau wahah adalah suatu daerah yang subur dan terpencil yang berada di tengah gurun, umumnya mengelilingi suatu mata air atau sumber air lainnya dan memiliki beberapa pepohonan disekitarnya. Oasis juga dapat menjadi habitat bagi hewan dan bahkan manusia jika memiliki area yang cukup luas. Lokasi oasis sangatlah penting dalam rute perdagangan dan transportasi di daerah gurun.

Para kafilah harus melintasi oasis sehingga persediaan air dan makanan dapat diisi kembali. Dengan demikian, kendali politik maupun militer terhadap suatu oasis pada umumnya terjadi untuk mengendalikan rute perdagangan tertentu. Sebagai contoh, oasis Awjila, Ghadames dan Kufra, terletak di daerah Libya, menjadi bagian vital dalam rute perdagangan lintas Sahara.

Contoh

Oasis Huacachina di Ica, Peru

Oasis dibentuk dari sungai bawah tanah atau akuifer seperti akuifer artesis, di mana air dapat mencapai ke permukaan melalui tekanan secara alami maupun melalui sumur buatan manusia. Hujan dan badai sesaat yang kadang kala terjadi menyediakan air bawah tanah yang mempertahankan keberadaan oasis, seperti Tuat. Lapisan bawah dari batuan tidak berpori menjebak air dan menahannya di suatu kantong; atau penyimpanan bawah tanah yang lama di punggung bukit atau tanggul gunung dapat terkumpul dan menapis ke permukaan. Munculnya air kemudian digunakan oleh burung yang bermigrasi yang juga menjatuhkan bibit-bibit tanaman di pinggiran air membentuk sebuah oasis.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News

Editor: Aziz Pratomo