Misteri Mesin Kendaraan Mati di Perlintasan Kereta, Apa Penyebabnya?

Mesin Kendaraan Mati di Perlintasan Kereta
Mesin Kendaraan Mati di Perlintasan Kereta. (Istimewa)

HALOJABAR.COM Kejadian mesin mobil tiba-tiba mati saat melintas di perlintasan kereta api telah menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran di kalangan pengemudi.

Tidak hanya sekali, beberapa insiden serupa telah terjadi sebelumnya. Namun, apa sebenarnya penyebab di balik fenomena ini?

BACA JUGA: Ini Alasan Mengapa Skuter Matic Tidak Cocok Digunakan Jarak Jauh

1. Eksposur Elektromagnetik di Rel Kereta

Menurut Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian LIPI, salah satu penyebab potensial adalah eksposur elektromagnetik di sekitar rel kereta.

Rel tersebut dilengkapi dengan kabel penghantar arus listrik yang, saat kereta melintas dalam jarak tertentu, menghasilkan medan magnet yang kuat.

Kondisi ini, khususnya jika mobil tidak kompatibel dengan medan magnet tersebut, dapat mengganggu sistem kelistrikan mobil.

2. Dampak Terhadap Electronic Control Unit (ECU)

Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada rel kereta dapat berdampak langsung pada Electronic Control Unit (ECU) mobil. ECU, yang berfungsi sebagai “otak” mobil, rentan terhadap gangguan eksternal seperti emisi elektromagnetik.

Akibatnya, putaran mesin mobil bisa mati secara mendadak, menyebabkan mobil mogok di tengah perlintasan kereta.

BACA JUGA: Waspada! Ini Penyebab Oli Mesin Kendaraan Berubah Cepat Jadi Hitam

3. Faktor Psikologis Pengemudi

Selain faktor teknis, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga menyebutkan adanya faktor psikologis yang mempengaruhi pengemudi. Terutama dalam kondisi darurat seperti melintas di perlintasan kereta, pengemudi rentan terhadap panik dan kebingungan.

Hal ini dapat mengakibatkan reaksi yang tidak terkoordinasi, terutama bagi pengemudi mobil manual, yang mungkin kehilangan kontrol atas kendaraannya.

Memahami Risiko dan Solusi

Menghadapi fenomena mobil mati di perlintasan kereta, pemahaman akan risiko dan penanganan yang tepat sangatlah penting. Pengemudi perlu waspada terhadap kondisi teknis mobil mereka, memastikan kompatibilitas dengan lingkungan elektromagnetik sekitar. Selain itu, pemahaman akan faktor psikologis dan pelatihan dalam menghadapi situasi darurat juga tidak kalah pentingnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News