Ngetren Banget, Sampai Kapan Demam Lato-Lato Bertahan?

Sedang Ngetren, Sampai Kapan Demam Lato-Lato Berlanjut?
Ilustrasi/ Pixabay

HALOJABAR.COM- Permainan lawas lato-lato kini tengah menjadi tren. Lato-lato populer di tengah gencarnya games online. Permainan ini mampu menarik perhatian anak-anak dan sangat digemari akhir-akhir ini.

Bahkan saat ini banyak bermunculan lomba permainan dengan 2 bandulan bola yang masing-masing diikat dengan 2 utas tali tersebut.

Mengenai fenomena lato-lato, Dosen program studi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR) Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari berpendapat bahwa, manusia berperan sebagai homo ludens atau mahkluk yang suka bermain selalu memiliki permainan tren di setiap eranya.

Baca Juga: Mengenal Latto-Latto, Permainan Jadul yang Kembali Digemari, Begini Dampak Buruknya!

Dalam hal ini, tren permainan anak-anak maupun dewasa akan mengikuti perkembangan ekonomi dan zaman.

Ia mengatakan, masing-masing zaman atau era selalu punya zeitgest atau yang kita sebut sebagai jiwa zaman. “Kebetulan, sekarang permainan lato-lato. Siapa yang menyebabkan permainan tersebut populer, salah satunya produsen media permainan anak dan saya kira hal ini akan berulang pada waktu mendatang,” ujarnya.

Baca Juga: VIRAL! Lato-Lato Kini Jadi Tren Permainan Baru di Semua Kalangan, Lekat dengan Hal Mistis?

Menurutnya, kepopuleran permainan dengan 2 bola warna-warni yang cantik menarik mata itu, sangat dipengaruhi adanya media teknologi yang membuat permainan dikenal oleh banyak orang. Namun, kebertahanan sebuah permainan sangat ditentukan dengan kemunculan permainan-permainan berikutnya. Sehingga, permainan lato-lato akan bertahan hingga permainan baru lainnya muncul dan menjadi tren di era selanjutnya.

Perihal nilai-nilai dalam permainan ini, menurutnya, nilai-nilai dalam permainan anak-anak semuanya sama yaitu mengandung nilai pleasure, interaktif, dan kompetitif.

“Apalagi lato-lato ini viral setelah pandemi. Anak-anak bisa berinteraksi sehingga permainan tersebut menjadi media interaksi bagi mereka. Di samping itu, nilai kompetitif dalam permainan tersebut juga berkaitan dengan kemampuan atau skill mereka sehingga muncul perlombaan dan sebagainya,” pungkasnya. (*)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News