HALOJABAR.COM – Pemkab Kabupaten Bandung Barat (KBB) berupaya agar jalan yang terputus akibat bencana tanah longsor di Kampung Tugu RW 01/05 Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, bisa segera diperbaiki.
Guna mempercepat penanganan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB sudah melakukan kajian terkait dengan kondisi tanah yang mengalami longsor hingga membuat badan jalan runtuh dan terputus.
“Tim konsultan sudah ke lokasi longsor untuk mengetes tanah keras dengan alat sondir dan theodolit,” tutur Kepala Dinas PUTR KBB, Mochamad Ridwan, Senin 20 Mei 2024.
Alat sondir digunakan untuk menguji kekuatan tanah, mengetahui karakteristik tanah, juga untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras. Sehingga ketika akan dibangun jalan kembali bisa diketahui struktur tanahnya.
BACA JUGA: Longsor di Gununghalu KBB Timbun Lahan Pertanian hingga Padi Siap Panen Rusak, Petani Rugi Besar
Sedangkan theodolit adalah alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Hal itu penting untuk dicek sebelum konstruksi jalan baru kembali dibangun.
Ridwan memastikan, badan jalan yang runtuh maupun terancam amblas akan dibangunkan kembali. Namun sebelum pembangunan konstruksi harus diketahui dahulu kedalaman lapisan tanah kerasnya. Agar ketika pondasi dipasang badan jalan menjadi lebih kokoh.
“Kalau besaran anggaran belum dihitung, sekarang masih pengecekan lapangan duli. Itu (anggaran) baru nanti akan ketahuan setelah dilakukan Detail Engineering Design,” sebutnya.
Menurutnya, badan jalan yang runtuh terbawa longsor sepanjang kurang lebih 50 meter. Longsoran juga menimpa badan jalan yang berada di bawah tebing. Selain itu, sekitar 30 meter lagi berpotensi longsor sebab bahu jalannya sudah amblas.
BACA JUGA: Pembersihan Material Tanah Longsor yang Tutup Jalan di Gununghalu Perlu Alat Berat
