Pemkab KBB Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Longsor di Cipongkor, PMI Siapkan Disinfektan

Tanggap Darurat Longsor Cipongkor
Pemkab KBB menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana tanah longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, selama 14 hari untuk menemukan 10 korban yang tertimbun longsor. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Pemkab KBB) menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana tanah longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB.

“Status tanggap daruratnya selama 14 hari atau sampai 7 April 2024,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Meidi, Sabtu 30 Maret 2024.

Seperti diketahui, bencana tanah longsor yang menimbun 10 warga tersebut dipicu hujan deras. Sehingga menyebabkan Gunung Sinapel Gedogan di Desa Cibenda, mengalami longsor, Minggu 24 Maret 2024 sekitar pukul 22.30 WIB.

BACA JUGA: 9 Korban Hilang Longsor Cipongkor Bandung Barat Masih dalam Pencarian

Meidi menyebutkan proses pencarian korban yang belum ditemukan terus dilakukan. Dari 10 korban sudah tujuh berhasil dievakuasi dan identifikasi, sehingga kini tinggal tiga korban lagi yang masih dicari.

Selama status tanggap darurat bencana di Desa Cibenda, Cipongkor, pihaknya mengerahkan 35 personel untuk evakuasi di lokasi bencana. Proses pencarian korban juga melibatkan Tim SAR Gabungan, juga dibantu anjing pelacak K-9.

“Semoga saja semua korban bisa ditemukan sebelum masa tanggap darurat berakhir pada tanggal 7 April 2024 mendatang,” harapnya.

BACA JUGA: Siswa Terdampak Bencana Longsor di Cipongkor KBB Ikuti Sekolah Darurat di Tenda Pengungsian

Sementara itu Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Kantor SAR Bandung, Supriono mengatakan, pada hari keenam pencarian pihaknya memetakan tiga titik pencarian.

Yakni worksite A dengan luas area pencarian 700 meter persegi, area pencarian worksite B seluas 650 meter persegi, dan worksite C seluas 500 meter persegi.

Namun pada pencarian ini, Tim SAR gabungan lebih berhati-hati lantaran kondisi jenazah korban dimungkinkan sudah rusak dan membusuk yang bisa menyebarkan bakteri. Apalagi korban tertimbun material tanah dan air, sehingga proses pembusukannya bisa lebih cepat.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News