Perubahan Iklim Dorong Melonjaknya Kasus DBD di Cimahi hingga Medio Mei 2024

kasus dbd kbb mei
Ilustrasi nyamuk DBD (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Laporan kejadian munculnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cimahi pada tahun 2024 ini sangat tinggi. Hal itu salah satunya disebabkan karena terjadinya perubahan iklim sehingga membuat kasusnya semakin naik.

“Perubahan iklim, menjadi salah satu faktor kasus DBD naik tahun ini. Sebab adanya hujan di sela musim kemarau dapat memicu munculnya genangan air,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Sabtu 18 Mei 2024.

Menurutnya, munculnya genangan-genangan air di lingkungan rumah menjadi tempat favorit tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti, yang merupakan nyamuk penyebar DBD. Sehingga hal itu harus diantisipasi dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.

BACA JUGA: Antisipasi DBD, Pemkot Cimahi Minta Warga Lakukan PSN di Lingkungan Rumah

Antisipasi yang cukup mudah dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penyebaran kasus DBD ialah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jangan sampai jentik nyamuk dibiarkan bersarang lalu tumbuh dan berkembangbiak.

“Nyamuk aedes aegypti tidak hanya berkembangbiak di luar rumah, tapi bisa juga hidup di dalam rumah seperti sangkar burung atau genangan air sisa dispenser,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Dwihadi, masyarakat dapat menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk, seperti bunga lavender, daun siri dan daun mint. Atau memelihara ikan cupang, mujair, mas dan sebagainya yang bisa menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.

BACA JUGA: Kendalikan Wabah DBD, Pemkot Cimahi Lakukan Gerakan Serentak PSN

“Ikan cupang adalah pemakan jentik nyamuk, jadi bisa buat pencegahan agar tidak berkembangbiak jadi nyamuk penyebab DBD,” tandasnya.

Disinggung mengenai jumlah kasus, Dwihadi menyebutkan, hingga pekan kedua April 2024 laporan kasusnya di Cimahi sudah mencapai 440 kasus. Jumlah tersebut sudah melebihi kasus DBD yang terdata sepanjang tahun 2023. Dari total kasus tercatat ada 6 yang meninggal dunia.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News