Ridwan Kamil: Investasi di Kawasan Arumanis Jabar Selatan Meningkat

investasi jabar 2018-2023
Ilustrasi: Ridwan Kamil: Investasi di Kawasan Arumanis Jabar Selatan Meningkat(Foto: Ist/ BIJB)

HALOJABAR.COM – Provinsi Jabar terus menjadi jawara dalam menggaet investasi. Lokus investasinya pun semakin merata.

Setelah wilayah Bodebek dan Karawang yang sudah tidak diragukan dalam menyumbang investasi di Jabar, juga kawasan Rebana yang semakin menggeliat, wilayah Jabar bagian selatan pun tak ingin ketinggalan.

Pembangunan akses jalan yang masif di kawasan Jabar selatan serta sejumlah event untuk mendorong investasi di kawasan yang disebut Arumanis ikut menjadi pendorong semakin menggeliatnya investasi di Jabar selatan.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar mencatat sejak tahun 2018 hingga semester 1 tahun 2023, total investasi yang berhasil masuk ke wilayah Arumanis mencapai Rp27,186 triliun.

Pada 2018, investasi hanya tercatat sebanyak Rp1,54 triliun kemudian terus meningkat. Tahun 2019 sebesar Rp2,34 triliun, tahun 2020 sebesar Rp3,27 triliun, dan tahun 2021 sebesar Rp4,51 triliun.

Lonjakan investasi di kawasan Arumanis yang terdiri dari Kota/Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis semakin terlihat di tahun 2022 pasca Covid-19 berakhir.

Investasi tahun 2022 tercatat melonjak menjadi Rp11,27 triliun dan pada 2023, jika melihat tren investasi bakal mencapai nilai yang sama bahkan melebihi tahun 2022. Semester 1 tahun 2023, nilai investasi Arumanis sudah mencapai Rp4,22 triliun.

Kabupaten Sukabumi menjadi kawasan Arumanis dengan investasi dominan. Lebih dari separuhnya, tepatnya senilai Rp15,93 triliun. Kemudian tertinggi kedua Kabupaten Cianjur senilai Rp4,79 triliun, dan ketiga Kabupaten Garut senilai Rp4,65 triliun.

Sementara sektor yang paling diminati investor di kawasan Arumanis adalah transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi senilai Rp7,12 triliun.

Industri kulit dan alas kaki menjadi incaran kedua investor dengan nilai investasi Rp4, 33 triliun. Ketiga adalah industri makanan dan minuman senilai Rp3,94 triliun.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News